13 - Perasaan Aneh

3.6K 493 68
                                    

Sabaku No Gaara.

Adalah anak termuda dari keluarga yakuza terpandang di Tokyo. Semua kegiatan yang mereka lakukan, baik itu kejahatan kecil atau besar sekalipun, pasti akan selalu bersih dari jangkauan polisi.

Berkedok perusahaan mobil mewah, Gaara melanjutkan bisnis sang ayah bersama dengan kakak perempuannya. Mereka menjual dan membeli senjata api secara ilegal. Baik itu yang laras panjang atau pendek.

Seperti kata pepatah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Temari menjalankan bisnis penjualan mobil mewah, sementara Gaara menjalankan bisnis gelap dibalik punggung kakaknya.

Selain itu, bungsu Sabaku juga memiliki usaha layanan sewa bodyguard yang cukup terpercaya. Kebanyakan klien merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh Sabaku Guard.

Gaara memiliki umur yang sama dengan Hinata meskipun lebih tua beberapa bulan. Tapi kemampuannya mengolah bisnis, setara dengan kakak laki-lakinya yang menjalankan perusahaan Sabaku di luar negri.

Tidak ada yang istimewa dari pertemuan pertama antara bungsu Sabaku dan anak tengah Hyuuga. Seperti akrabnya para bandit, mereka dipertemukan oleh satu masalah besar yang melibatkan antara dua kelompok. Sebelum akhirnya mereka bersatu.

Dulu sekali saat mereka masih kelas dua sekolah menengah pertama, Shikamaru sering kali terlibat perkelahian dengan Gaara. Entah itu masalah perebutan tim bola kaki, ataupun masalah ketua klub renang. Semuanya mereka ributkan, mulai dari yang tidak penting sampai ke yang paling tidak penting.

Tapi siapa sangka jika ternyata musuh bebuyutan itu bisa berteman baik pada akhirnya. Teman Shikamaru adalah teman Gaara juga, begitu peraturannya. Makanya Kiba dan Hinata yang notabene sangat membenci Gaara, mau tak mau juga harus berteman dengan anak laki-laki berambut merah itu.

Jadi ya begitulah awal mulanya mereka berteman. Tidak ada yang istimewa sama sekali.

:::

"Honey." sapa Hinata ceria. Tangannya melambai pada kamera depan ponsel miliknya.

Sementara diseberang sana Gaara nampak cemberut. Sudut bibirnya melengkung kebawah tanda bahwa ia tidak suka dengan apa yang terlihat di layar ponselnya.

"Kenapa? Kau terlihat tidak suka menatapku."

"Kau bilang akan menggunakan gaun paling tipis. Mana? Kau malah menggunakan jaket musim dingin."

"Kau tidak suka?" Hinata pura-pura sedih, "Padahal ini jaket pemberianmu. Aku bahkan masih menyimpannya walaupun aku sangat membenci ini."

Gaara menghela napas, "Ck. Lama tak bertemu kau terlihat semakin liar, Hinata."

Hinata tersenyum cantik. Ia mengibas rambutnya dengan sombong sambil memasang pose swag, "Mimpi saja jika kau ingin melihat lekuk tubuhku, Gaara." ia menjulurkan lidahnya diakhir kata.

Gaara mendekatkan wajahnya pada kamera. Menumpukkan kedua telapak tangannya lalu meletakkan dagunya diatas sana, "You are so fuckin' sexy, beib. Boleh aku lihat dadamu?" Gaara mengedipkan sebelah matanya.

"Maaf, aku tak melayani tuan jelek sepertimu, Gaara. Tapi terima kasih sudah membantuku waktu itu." Hinata mendekatkan bibirnya pada kamera, "Mmuach. Byebye."

Panggilan terputus, Gaara hanya mampu berkedip sampai lima kali. Sudah seberani itu Hinata padanya?

Sial.

Gaara butuh pelampiasaan saat ini.

.
.
×××
.
.

Rindu adalah sebuah rasa penderitaan yang indah. Dimana seseorang bisa merasakan sakit dan senang di satu waktu yang sama. Rasa yang seperti ini juga tidak pandang bulu ingin hinggap di hati siapapun. Karena mereka yang pernah bertemu pasti akan merasakannya saat berpisah.

ANTAGONIS [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang