Why am I . . . ?
Naruto bangun dengan kepala yang terasa berat. Ia melenguh sebentar sebelum tersadar kalau ia tertidur di lantai semalam. Setelah mengumpulkan nyawanya sebentar, ia segera beranjak dan menuju kamar mandi, hendak siap-siap berangkat sekolah.
.
.
"Selamat pagi Naru"sapa Itachi saat ia keluar bersamaan dengan Naruto yang keluar dari kamarnya."Selamat pagi, Itachi-Nii"sapa Naruto balik dengan berusaha membuat suara ceria seperti biasanya.
"Tidurnu nyenyak?"tanya Itachi. Mereka berjalan bersama menuruni tangga menuju ruang makan. Sasuke? Paling dia sudah disana.
"Uhm!"Naruto menganggukkan kepalanya dengan senyum belum hilang.
"Selamat pagi Papa, Sasu-Nii~"Naruto menghampiri Fugaku, dan memberikan kecupan kecil di pipi Fugaku, begitu juga dengan Sasuke, lalu ia duduk disamping Sasuke saat melihat Mikoto datang membawa mangkuk berisi sup.
"Pagi Naru-chan"setelah meletakkan mangkuk supnya, Mikoto memberikan kecupan singkat di pipi Naruto, lalu ia duduk di seberang Naruto.
Makan pagi itu berjalan dengan tenang. Tanpa ada pembicaraan.
Setelah sarapan, Naruto dan Sasuke berpamitan untuk berangkat sekolah, sementara Itachi menuju bandara untuk menjemput Kakashi.
.
.
Perjalanan menuju sekolah pagi itu terasa sunyi. Sasuke yang memang jarang bicara, dan Naruto yang entah sedang melamunkan apa, Sasuke tidak akan mengganggu Naruto yang tampaknya sedang ada beberapa pikiran yang mengganggunya."Na - oh astaga! Naru! Hey! Bernafas!"Sasuke yang baru memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah kaget saat memanggil Naruto yang ia lihat adalah Naruto sedang melamun. Entah apa yang ia lamunkan sampai-sampai ia lupa untuk bernafas. Wajahnya sudah memucat. Untuk itu Sasuke jadi panik.
Naruto yang tersentak kaget karena teriakan Sasuke langsung menarik nafas banyak-banyak.
"Ada apa, Nii?"tanya Naruto setelah nafasnya terlihat normal.
"Apa yang kau pikirkan, hm?"tanya Sasuke menangkup wajah bulat Naruto. "Kau panas, sayang"Sasuke menatap khawatir Naruto. Namun yang di tatap hanya menggeleng.
"Naru tidak apa-apa Nii. Ini hanya panas karena AC nya terlalu dingin"kilah Naruto. Tapi memang benar, AC di mobil Sasuke lumayan dingin di cuaca yang tampak mendung hari ini.
"Ah, maafkan aku. Tapi kau yakin tidak apa-apa?"tanya Sasuke lagi.
Naruto menganggukkan kepalanya, meyakinkan Sasuke.
"Sungguh, Nii"ujar Naruto saat Sasuke menatapnya sanksi. "Lebih baik kita segera masuk. Sebentar lagi bel."tanbahnya.
Mengalah. Sasuke memilih untuk mengikuti perkataan Naruto.
"Kalau tidak enak badan segera beritau Kiba, okey?"ucap Sasuke saat mereka sudah tiba di depan kelas Naruto. Naruto hanya mengangguk mengiyakan. Sasuke mencium singkat puncak kepala Naruto, lalu berbalik untuk menuju gedungnya.
Naruto sendiri menunggu hingga Sasuke menghilang dari pandangannya baru beranjak masuk kedalam kelas dan mendapati Kiba yang sudah menunggunya dikursi.
"Selamat pagi, Naru-chan"sapa seorang teman kelas Naruto.
Naruto yang disapa hanya menganggukkan kepalanya, karena masih merasa canggung dengan sikap teman-teman kelasnya yang untungnya sudah berubah.
"Hei. Naru, pinjam tugas"ujar Kiba saat Naruto sudah tiba dimejanya.
"Haah. Kebiasaan"dumel Naruto tapi tetap memberikan buku tugasnya pada Kiba.
"Sangkyu~ kau memang terdabest!"ujar Kuba seraya memberikan kedua jempolnya, lalu segera menyalin tugas Naruto.
"Aku.. ke toilet sebentar"ucap Naruto saat ia merasa mual di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why am I . . . ?
FanfictionNaruto selalu bertanya pada dirinya. Ia hidup normal, ia tersenyum ketika bahagia, ia menangis ketika ia sedih, dan hal normal apapun. Tapi kenapa? Disaat ia ingin menjadi benar-benar hidup 'normal'. Orang-orang menganggap salah tentang hidupnya . W...