Pagi sudah disambut oleh mentari yang akan menerangi kota Jakarta.
Seorang gadis menatap dirinya dari pantulan cermin. Gadis memakai seragam putih Abu-abu dengan Rok panjang dan jilbab yang menutupi kepalanya.
Azet tersenyum menatap dirinya sendiri.
Ia nampak bersemangat sekali, pasalnya hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah diJakarta setelah lama study di Malaysia.Abang nya Septian, sudah mendaftarkannya disekolah SMA garuda, sma favorit dan juga elit di Jakarta. Azet sudah tidak sabar lagi ingin kesekolah barunya, ia tidak sabar ingin punya banyak teman baru bahkan sahabat baru.
Septian menghampiri adiknya itu.
"Udah gk usah terlalu ngaca kamu itu udah cantik" ujarnya menghampiri adiknya itu
"Abang makasih yah udah daftarin Azet disekolah favorit" kini Azet berhabur kepelukan Septian.
"Iya, ap sih yang gk buat kamu, Abang minta nanti kamu belajar yang rajin jangan bikin abang kecewa, jadilah kebanggaan buat abang" Septian mengusap kepala adinya yang dilapisi dengan jilbab putih itu.
"Siap bosQ" Azet memberi hormat kepada kaka kesayangannya itu.
"Yaudah yuk berangkat" Septian berjalan terlebih dahulu diiringi Azizah dibelakangnnya.
Dirumah ini Septian hanya tinggal bersama Azizah, tidak ada pembantu maupun asisten rumah tangga, bukannya tidak ingin memeliki ART, namun septian sudah terbiasa melakukan apapun sendiri mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.
~~
Setelah sampai didepan gerbang sekolah, Septian tidak masuk mengantar Azet, karna ia harus kekampus ada kelas pagi.
"Yaudah kamu baik-baik disini jangan bandel belajar yang rajin"
"Iya abang" Azizah mencium punggung tangan kakanya itu lalu keluar dari pintu mobil.
Septian kembali menjalankan mobilnya, dilihatnya dari kaca spion Azizah melambaikan tangannya.
Setelah memastikan Septian sudah pergi menjauh, Azet berbalik badan, ia tampak kagum memperhatikan gedung sekolah yang besar dan juga keren.
Saat Azet melangkah, ia tak sengaja menabrak seseorang.
~~
Ditempat lain pula, Febri tampak menunggu seseorang dikoridor kampusnya. Sedari tadi ia hanya duduk di kursi yang ada dikoridor itu.
Sania yang melihat Febri duduk itu pun langsung menghampirinya.
"Bow, ngapain?"pertanyaan pertama keluar dari mulut Sania.
"Ini lagi nunggu Apit, lama banget dah tuh anak"ujar Febri ternyata sedang menunggu Apid panggilan untuk Septian.
"Lo gk ada kerjaan yah? Pake Apid ditungguin segala" Sania menatap Febri aneh.
"Ini masalah cowo, Anak kecil gk ngerti" balas Febri yang membuat Sania ngedumel tak terima dibilang Anak kecil.
Hanif yang baru datang lalu melihat kedua temannya itu, lantas ia berinisiatif untung menghampirinya.
"Punten Aa teteh, ini tuh masih pagj, berduaan mulu kek lubang idung" celetuk Hanif yang diiringu dengan cengiran khasnya.
Sania memutar bola matanya kesal, ia kali ini malas meladeni si Hanif. Kalau saja mood baik, pasti udah baku hantam dah tu Hanif.
"Berisik lu Nif" ujar Febri.
"Gini yah Sania Febri, kata pak Ustadz gue bilang, kalo orang berduaan cewe ma cowo yang ketiganya itu setan"ujar Hanif menatap kedua sahabatnya itu dengan muka dibuat buat serem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really! aku suka kamu[Febri Feat Beckham]
RandomSaya pernah bodoh karna berharap, saya juga pernah berharap sampai bodoh, dan sekarang saya sadar, saya bodoh karna berjuang untuk orang bodoh.