BAGIAN 9

157 5 0
                                    

Selamat membaca!!!

💕💕💕💕

Mentari tau kapan saatnya ia muncul, dan saat inilah yang sangat tepat baginya hadir bertugas dengan ikhlas menerangi semesta.

Gadis ini berjalan tampak terburu-buru dengan tas rensel hitam dibelakangnnya.

Ia menerobos gerbang besar sekolahnya, tapi sebelum itu tidak lupa ia pamit menciun punggung tangan kakaknya.

Lelaki yang bisa dikategorikan makhluk manis ini membuka jendela mobilnya dan tersenyum menatap adiknya yang baru keluar dari mobilnya.

"Yaudah bang, aku masuk kelas dulu yah." ucap gadis berjilbab itu sambil mencium punggung tangan kakaknya.

Sang kaka dengan senang hati mengulurkan tangannya.

"Belajar yang rajin, inget yah awas jangan malas!" ucapan David ini mendapat tatapan tajam dari Adiknya yang bernama Azizah ini.

"Abang,, aku bukan orang pemalas yah."pekik Azet sedikit kesal dengan kakaknya ini.

David hanya membuka mulut eh lebih tepatnya terkekeh saat melihat ekspresi Azet yang menurutnya menggemaskan ini.

"Yaudah sana masuk kelas, katanya tadi buru-buru?" tuh kan Azet sampai lupa hari ini ada jadwal piketnya.

Azizah berjalan sedikit berlari, baru beberapa langkah. Ia terhenti karna suara David.

"Eh tunggu!"

Gadis ini berdecak kesal.

"Apalagi sih, aku buru-buru bang!"

"Nanti pulang abang ngga bisa jemput, kamu sama Beckham aja yah. Soalnya abang harus ke pelatnas nanti."terang David.

"Okeh!" setelah itu Azet langsung bergegas masuk kedalam sekolahnya.

Setelah memastikan adiknya masuk kedalam sekolahnya, David memutar kemudi mobilnya meninggalkan pekarangan sekolah megah ini.

💕💕💕💕

Disinilah ia berada, berpacu dengan si kulit bundar ini ditemani rumput-rumput hijau yang setia merakasak hentakan bola ketika ditendang.

Lelaki manis ini asik dengan bolanya, namun tidak asik dengan pikirannya saat ini.

Jika ditanya kenapa? Ia juga tidak tau. Setalah berbaikan dengan Hanif, lelaki bernama Febri ini masih merasakam kegelisahan yang entah apa sebabnya.

Merasakan sedikit penat dan ia juga bosan, lalu Febri menghentikan permainan bolanya dan menepi untuk meneguk air mineralnya.

Tiba-tiba ia tersentak ketika merasakan sebuah tangan menyentuh bahunya.

Ia menoleh, namun tak bersuara.

Ternyata Septian.

Septian yang baru datang itu pun dibuat bingung dengan sikap Febri yang mendadak bungkam seperti ini.

"Gue lagi ngga baik-baik aja."

Really! aku suka kamu[Febri Feat Beckham]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang