BAGIAN 8

106 6 0
                                    

Happy reading💋

(*)

Pagi ini cuaca sangat tak bersahabat, tak sedikit pun tampak cahaya matahari akan muncul, mungkin sebab awan hitam itu.

Lelaki ini bersiap didepan cermin, ia memoleskan sedikit pomate kerambutnya.

So, membuat lelaki itu menjadi maskulin dengan ketampanannya.

"Keren banget deh gue!"gumam lelaki berkumis tipis ini seraya tersenyum.

Clekk,, terdengar suara pintu terbuka, lelaki didalamnya menoleh ternyata sang kaka.

Febri duduk di ujung kasur milik Beckham, dengan tatapan kosong.

Beckham mendekat pada sang kaka.

"Kenapa nih, aa gue pagi-pagi muka kusut gitu?" Beckham menyentuh lembut bahu Febri.

Febri diam, ia malas untuk menceritakan masalahnya sekarang.

"Lo kenapa sih A? Ada masalah?" Beckham tau betul jika sifat kakanya ini berubah agak dingin, itu menandakan ada masalah yang menimpanya.

"Ngga, aa cuma mau lihat kamu aja." jawaban ngawur dari Febri membuat Beckham menaikkan satu alisnya.

"Hah? Gimana? Maksudnya apaan sih a?" Beckham benar-benar bingung.

Febri masih diam,

Ini maunya Febri apa sih.

"A,, kalo ada masalah sok atuh cerita, ulah dipenden sendirian!" tutur Beckham lembut.

Sebenarnya itu pancingan saja, biar Febri mau cerita, soalnya Beckham yakin kalau Kakanya itu sekarang lagi ada masalah.

Dan, mulailah naluri kekepoannya beraksi.

Namun sial, jam sudah menunjukkan kalau sekarang waktunya dia berangkat sekolah.

Dalam hati, ia mengutuk jam itu, dasar jam. Tidak mau diajak kompromi dulu napa.

"Udah lo berangkat sekolah geh, nanti telat!"suruh Febri setelah melihat jam dinding yang terpajang dikamar adiknya itu.

"Tapi, aa belum cerita. Kan etam kepo hee!" lelaki ini tersenyum setelah menyelesaikan kalimatnya. Bukan tersenyum sih, lebih tepatnya tercengir.

Febri menatap adiknya itu dengan tatapan kesal, "udah sana berangkat, aa ngga apa-apa kok!" ujar nya.

Beckham hanya pasrah, ia keluar dari kamarnya. Sebelum itu ia pamit kepada kaka kesayangannya itu. Dan setelahnya, langsunglah lelaki ini tancap gas menuju sekolahnya.

**

Disekolah kini sudah mulai ramai siswa siswi berdatangan, namun ada juga yang masih belum datang.

Azet sudah tiba didepan sekolahnya, saat ia berjalan hendak masuk, ia bertemu dengan Brylian.

"Hay. Azizah!"sapa Brylian ramah.

Azet tersenyum, "iya hay Bry!"sahutnya.

"Mau kekelas?"tanya Brylian.

Bilang aja modus Bry.

Azet mengangguk, "yaudah bareng yuk!" ajak Brylian.

Kan bener, dasar modus deh.

Azet mengangguk lagi mengiyakan ajakan Brylian itu, mereka berjalan memasuki lorong sekolah yang megah itu.

Pas di koridor, mereka bertemu dengan Rinjani. Teman Azet juga Brylian.

"Mau nya lo Zet barengan sama tuh kupret!" seeu Rinjani, seraya menunjuk Brylian dengan dagunya.

Really! aku suka kamu[Febri Feat Beckham]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang