Bagian 4

489 31 0
                                    

Votenya sebelum baca ya

Happy reading
****

Entah kenapa disaat dekatmu, hatiku berdebar debar, seolah nyaman didekatmu, padahal kamu cewe yang nyebeliiin

- Muhammad elvarid reza dirgantara
......

"bun aku berangkat dulu yah" ucap Savira kepada tasya

"Iya sayang" jawan Tasya

Skip disekolah

"Hai manteman" sapa Savira

"Hai too savira" jawab Latifah, savirapun langsung duduk ditempat duduknya

Kring kring kring

"Selamat pagi anak anak" ucap bu Sarah

"Pagii buu" ucap Serempak

"Hari ini ada kedatangan murid lagi, silahkan masuk nak" ucap bu Sarah dan terdengar bisik bisik, tetapi berbeda dengan savira

"Hai nama gue clara anissa putri xander, biasa dipanggil Anissa, salam kenal" ucap anisa

"Ada yang di tanyakan?" tanya bu Sarah

"Tidak ada bu" jawab Serempak

"Jika tidak ada, anissa kamu bisa duduk dibangku kosong dipojok"  ucap bu Sarah

"Makasih bu" ucap Anissa, anissapun berjalan menuju bangku kosong dan diapun duduk

Kring kring kring

Anissapun menghampiri geng savira

"Hai, boleh gabung gak?" tanya Anissa kepada savira dkk

"Bolehko" ucap Nia tersenyum

"yaudah ayoo" ucap Latifah

Skip kantin

"Kalian mau pesen apa?" tanya Khatifah

"Samain aja fah"  jawab Nia

"Kalau lu apa nis" tanya Khatifah

"Samain aja kaya kalian"  jawab Anissa sambil tersenyum

"Oh yaudah" ucap Khatifah langsung ngacir

Ga lama kemudian ada varid dkk menuju bangku savira dkk, karena udah penuh mejanya

"Hai boleh gabung?" tanya Kevin

"Boleh ko kak" ucap Nia

"Eh kaya asing, murid baru yah" tanya Vian

"Iya ka" jawab Anissa

"namanya siapa" sambar Alando tersenyum

"Clara anissa putri Xander, panggil aja anissa" ucap Anissa

"Oh, boleh minta no wa gak" ucap Alando membuat teman2nya tersenyum misterius

"boleh kok," jawab anissa sambil mengetik nomer wa di ponselnya alando

"Makasih yah cantik" ucap Alando, membuat temen temennya suit suit, dan bersorak meledek kepada alando, membuat anissa salah tingkah

"Sama sama ka" jawab Anissa pelan

Berbeda dengan savira sama varid, saling melempar tatapan tajam

"Awas matanya jatuh cinta, karena saling tatapan" celetuk Nia, membuat keduanya beralih pandangan tajam ke nia

"Hehe maaf, abisnya lu berdua diem bae dan terus gak ngobrol malah tatap tatapan kaya orang marahan" ucap Nia santai membuat teman - temannya menggelengkan kepala

Varid menatap savira dengan tatapan sulit diartikan membuat savira sewot

"Apalu liat liat. Mau gua colok tuh mata" ucap Savira ketus

"Dih pede banget sih, siapa juga yang ngelihatin lu, orang ngelihatin sesuatu yang nempel dimata lu" ucap Varid santai membuat savira melotot dan langsung mengecek matanya melalu ponselnya, dan galama kemudian savira menahan kesel karena dikerjain oleh cowo sialan - pikir savira

"Lu boong yah ke gua" selidik Savira, varid hanya mengedikkan bahunya, membuat savira tambah kesel

"Iss nyebelin" ucap Savira

"Udah elah malah ribut" lerai Nia terkekeh

"Abisnya cowo sialan ini duluan" ucap Savira kesel

"Apa lu manggil gua cowo sialan, dasar cewe gak mau kalah" ucap Varid

"Udah sih ribut mulu" ucap Vian

"iya bang maap, abisnya cowo sialan ini yang ngerjain vira" rengek Savira, membuat teman temannya terpelongo kecuali sepupunya dan 2 Al

"Ternyata cewe gak mau kalah bisa manja juga ya" sindir Varid, membuat savira melotot dan yang di pelototin malah masabodoin

"Dasar cowo nyebelin, cowo sialan" gerutu Savira

"Udah de" ucap Fian

"Iya bang iaan" jawab Savira

Skip pulang sekolah

"De ayo pulang" ajak Vian

"Yaudah ayo" jawab Savira

Sampainya dirumah, savira masuk ke dalam rumah

"Assalamualaikum bun" ucap Savira

"Waalaikumsalam sayang" jawab Tasya

"bun, aku kekamar ya" ucap Savira, tasya hanya mengangguk dan tersenyum

SAVIRA ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang