Bagian 21

239 14 1
                                    

Vote nya sebelum baca ya

Happy
R
E
A
D
I
N
G
****

Tampilan Savira mengenaskan bagai mana tidak, penampilan savira berantakan, mata bengkak, hidung merah, rambut berantakan dll, tasya pun langsung memeluk putrinya,

"Sayang ayok kita ke rumah sakit" ucap Tasya,

"Vian bawa adikmu ke rumah sakit oppa farhan" ucap David, Vian pun menurut

"Iya pah, Ayo kita ke rumah sakit" ucap Vian, dan langsung dibawa ke rumah sakit milik keluarga Alexander,

Sampainya di sana, savira langsung dibawa diruang pemeriksaan, selang berapa menit kemudian, dokter pun keluar dari ruangan itu, David yang melihat pun langsung menanyakan tentang putrinya.

"Bagaimana keadaan anak saya dok" ucap David, dokter pun menghela nafas.

"Anak tuan mengalami depresi rendah + gegar otak di bagian otak sebelah kanan, karena banyak pikiran dan di bawa kelarut kesedihan, depresi yang dialami anak tuan adalah karena memikirkan hal yang mengganggu otak putri tuan. Makanya seperti itu, saran saya putri tuan jangan terlalu memikirkan yang membuat putri anda celaka, yaudah saya pindahkan di ruang rawat ya" jelas dokter, david pun menjawab, "Ruang VVIP aja dok" dokter pun mengangguk, "Saya permisi" ucap dokter itu.

Tasya pun menangis di pelukan David, Vian yang lihat pun geram dan langsung keluar dan menemui Varid.

"Mau kemana vian" tanya David

"Ada urusan sebentar pah" jawab Vian, davidpun memangguk, setelah itu Vian pergi.

Vian POV

Gue gak rela adik gue sampai seperti itu, gue gak biarin dia selamat, awas aja lo Varid, mental di bales mental - batin gue

Sampainya di rumah Varid, gue pun ketuk pintu.

Tok tok tok

"Bentar..." ucap penghuni rumahnya, yang gue kenal suaranya itu cewe, sepertinya dia Dinda dan bener saja dia Dinda.

"Eh ka Vian, ada apa Kaka kerumah" ucap Dinda,

"Abang lu mana" ucap Vian dingin, membuat Dinda ketakutan,

"Ada di dalam kak, silahkan masuk ka" ucap Dinda, gue hanya mengangguk,

"bang vaaaaa ada kak viiii dibawah," teriak Dinda, Varid yang mendengar pun langsung keluar dari kamar.

"Eh lu bro ada apa" ucap Varid,

"Gausah banyak cincong lu, setelah apa yang lu berbuat kepada Savira itu kejam var" ucap gua penuh dengan penuh kemarahan,

Bug
Bug
Bug

Seluruh wajah varid penuh luka,

"Itu gak seberapa sakitnya, dibandingkan dia var, dia depresi rendah, dan itu gara gara siapa kalau bukan karena lu ulahnyaaa" ucap gue dengan kemarahan, Dinda yang mendengar nya langsung menangis, varid pun hanya bisa mematung saat mendengar kabar buruk ini,

"Kaka.. ayo.. kita.. kesanaa.." ucap Dinda sesegukan,

"Iya Din, ayo" ucap gua

Vian pov end

Di tempat RS

Entahlah, Tasya belakangan ini sering pingsan,apalagi mendengar kabar buruk tentang putri satu satunya,

"Sayang, anak kita hiks.." tangis Tasya kepada david, David hanya bisa menghela nafas lelah melihat istrinya seperti itu, waktu mereka dulu gak gitu amat, walaupun ada kendala sedikit. Terlebih lagi anaknya kena depresi rendah.

"Udah dong sayang" ucap David, tasya hanya mengangguk kecil,

Varid POV

Gua merasa gagal, sangat gagal atas perbuatan gue ke Savira yang membuat jadi depresi, dan sekarang gua mengikuti jalan Vian sama Adek gue.

Sampainya di RS, gue mengikuti mereka berdua, setelah sampai gue menuju pintu dimana disitu ada Fian, Fianpun menengok,

"Ada apa lu kesini, BELUM PUAS LU BIKIN ADEK GUA SEPERTI INI, DIA SEPERTI INI KARNA LU VARID" tanya Fian

"Gue hanya...

SAVIRA ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang