Jinho sudah sampai di depan rumahnya, ia langsung turun dari mobil. Sebelumnya ia berbicara pada supir untuk menjemputnya jam 7 nanti.
Ia melihat rumahnya terlihat sepi tapi rapih. Ia mengetuk pintu rumahnya tapi tidak ada yang menjawab. Sepertinya ayahnya sedang pergi.
"Jinho?"
"Ibu Kim..." Jinho menghampiri wanita parubaya itu.
"Kau pulang? Ku dengar kau pindah kerja."
"Iya bu, Aku dapat pekerjaan merawat orang sakit, jadi aku harus tinggal di tempat majikanku."
"Oh begitu, Kau mencari ayahmu?"
"Iya bu, tapi sepertinya ayah sedang pergi."
"Tidak, ayahmu sedang berjualan di ujung jalan sana di tempat street food. Ayahmu mendapat modal berdagang dari seseorang dan Ayahmu membuat tenda di pinggir jalan dan membuka kedai jajanan kecil-kecilan."
"Benarkah? Aku akan segera kesana. Terima kasih banyak ibu Kim."
Dengan semangat Jinho menghampiri ke tempat Ayahnya, setelah sampai benar saja Ayahnya sedang sibuk melayani pembeli.
"Ayah..."
"Jinho? Anakku.." Ayah Jinho langsung menghampiri Jinho dan memeluknya. "Akhirnya kau datang."
Jinho sudah duduk di kursi dengan Ayahnya yang membawakan semangkuk teokpokkie pedas dan sekaleng bir.
"Makanlah ini menjadi menu favorite di kedai Ayah."
"Ayah, bagaimana bisa?"
"Seseorang bernama Wooseok datang pada Ayah dan dia bilang, dia adalah adik dari majikanmu. Dan di memberikan modal ini pada ayah agar ayah tidak merepotkanmu lagi."
"Maaf aku baru datang, harusnya aku menjengukmu 2 minggu sekali."
"Tak apa kau fokus saja bekerja, ayah bisa mengurus diri ayah sendiri. Ayah berjanji akan berhenti berjudi dan mabuk-mabukan. Semua hutang ayah juga sudah di lunasi. Kau tak usah memikirkan itu lagi."
Jinho sangat senang mendengarnya, ia mengobrol banyak tentang pekerjaannya bersama ayahnya sambil memakan teokpokkie buatan Ayahnya.
Sebelum ia kembali Jinho juga membantu ayahnya di kedai, melayani pelanggan yang semakin sore akan semakin ramai.
"Ayah aku harus kembali."
"Tak apa, kau naik apa?"
"Aku akan di jemput."
"Majikanmu memang sangat baik."
"Mereka memang sangat baik padaku, Ayah aku harus pergi. Jaga diri ayah baik-baik."
"Hati-hati yah anakku."
"Iya ayah." Jinho masuk ke mobil dan kembali ke rumah Hongseok.
•
Warning? 🔞
•
Akhirnya Jinho sampai di rumah Hongseok dan melihat jam ia terlambat setengah jam karna jalanan yang lumayan macet. Jinho membuka pintu rumah itu dan melihat Hongseok yang sudah berdiri dengan melipat kedua tangannya.
"Kau terlambat."
"Maafkan aku tuan jalanan sangat macet tadi."
"Kesini." Jinho menghampiri Hongseok dan Hongseok menarik tangan Jinho menuju sofa. Hongseok menyuruh Jinho duduk dan setelah itu menyandarkan kepalanya di bahu Jinho dan memeluknya.
"Tuan kenapa?" Jinho sedikit merasa tidak enak dengan posisinya takut yang lain melihatnya.
"Tidak, hanya saja tidak ada kau aku merasa bosan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Black Orchid
Storie d'amoreJinho selalu ingin melupakan semua hal yang terjadi dalam hidupnya, sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang bahkan tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemarin. Pentagon BxB Out of Character Typo Rated 🔞 on some chapter.