Chapter 1 : My Moments of Love with Curly Bear

2.2K 18 3
                                    

Pernahkah kau membayangkan akan bagaimana jadinya jika kau bisa mengulang kehidupan?

Seolah-olah kau terlahir kembali.. Semua masalah dan rasa sakit yang pernah kau rasakan sirna...hilang terbakar..

Segala memori yang tersimpan pun ikut sirna, seperti debu yang ditiup oleh angin..

Pernahkah kau menginginkannya? Mengharapkannya di masa-masa kehidupanmu yang terburuk?

Berpikir segala kemungkinan yang dapat terjadi jika kau melakukan ini, atau itu?

Aku pernah.. dan hal itu tidak berjalan terlalu mulus untukku..

Apa yang akan kau lakukan jika kau terbangun dan tak mengetahui apapun?

Tak sebuah nama, bahkan tidak mengenal siapapun.

Semua kenangan menghilang, bahkan cinta yang tulus pun tak dapat diingat..

Rasa sakit bermunculan, Cinta baru terlahir, Cemburu membakar jiwa, dan yang terburuk adalah saat kematian datang menjemput orang yang kau cintai..

Rasa sakit, pengkhianatan, semua berpadu..

3 Hati terpaut... 2 yang akan bersatu.. 1 kematian yang pasti akan menjemput..

Ini adalah kenanganku.. My moments of Love..

20 Agustus 1999

“Curly !!” Aku berteriak dengan suara keras, berlari ke arah bocah laki-laki yang sedang sibuk menjilati permennya. Ia memiliki rambut pirang gelap lurus dan mata hijau cemerlang. Kepalanya menengok dengan cepat ketika ia mendengar nama panggilannya disebut.

“Sammy, what happened?” Bocah laki-laki itu berlari ke arahku dengan cepat, suaranya terdengar khawatir. Aku berlari ke pelukannya, menangis di dadanya yang dibungkus baju berwarna putih. Tangannya yang kecil mengelus rambutku dengan menenangkan, membuat suara tangisanku berkurang.

“Thompson mengambil boneka beruangku. Ia meledekku, mengatakan aku tak pantas untuk memegang benda bagus seperti itu.” Suara sesenggukan sesekali terlepas dari mulutku. Airmata berjatuhan di pipiku.

“Sshhh.. Jangan menangis, Sammy. Aku akan mengurus masalah Thompson.” Bocah laki-laki yang berumur lima tahun itu kembali mengusap airmataku dengan jarinya yang kecil. Aku mengangguk dengan perlahan, menatap wajahnya yang mengerutkan kening setiap ada airmata yang jatuh dari mataku.

“Thank you curly.” Aku melingkarkan tangan lima tahunku ke arah tubuh bocah itu dan memberinya pelukan yang hangat.

“Apapun untuk my princess Sammy.” Ia berbisik, terkekeh ketika senyuman lebar terbit di wajahku.

Moments of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang