Chapter 3 : The romantic interview

1.2K 12 1
                                    

“Sammy !!!!” Suara Louis membuatku tersenyum, aku mendongak ke atas dan melihat sosok Louis yang memakai kaus bergaris sedang berlari ke arahku.

“Louis !” Aku berteriak, melepas tanganku dari pegangan Harry dan berlari ke dalam pelukan Louis yang hangat. Tawa Louis yang renyah memenuhi telingaku, membuatku ikut tertawa ketika ia memutar tubuhku di udara.

“Kau ikut interview hari ini?” Louis menarik diri dari pelukan, menatapku dengan senang. Aku mengangguk dengan semangat.

“Aww.. Lihatlah kedua kekasih Harry sedang saling berpelukan. Yang mana yang akan kau pilih, Harry?” Liam berjalan ke arah kami dengan Zayn yang sedang sibuk membawa kacanya dan Niall yang sibuk mengunyah hotdog. Aku memutar mataku, well semuanya terlihat begitu normal. Inilah kegiatan sehari-hari One Direction sebelum jadwal mereka yang sibuk.

“Hey Sam ! Apa yang kau lakukan disini? Tidak kuliah?” Niall bertanya dengan mulut penuh, tersenyum lebar. Aw aku selalu suka senyumannya. Wajahnya terlihat begitu kekanakan dan polos, jauh berbeda dengan Harry yang selalu terlihat seksi dan dewasa meskipun usianya lebih mudah dibanding Niall.

“Err... Sekarang hari Sabtu, Niall.” Aku mengingatkannya, menaikkan alisku.

“Oh. Aku lupa.” Ia menggaruk kepalanya, mengerutkan keningnya. Aku hanya tertawa dan menepuk bahunya.

“Vas happenin’ Sam. Untunglah kau datang hari ini. Aku sudah mulai bosan mendengar Harry mengeluh karena ‘perasaan rindunya yang tak bisa dibendung lagi’.” Zayn muncul dibalik Niall, menyengir ke arahku.

“Well lain kali jika ia mulai mengeluh, suruh saja dia untuk tutup mulut. Maybe kau bisa membawa kucing kami ke set lain kali, Harry biasanya diam kalau sudah bermain dengan Dusty.” Aku tertawa, memutar mataku akan kenyataan manis bahwa Harry selalu merindukanku.

“Hey ! Kalian tidak diperbolehkan berselingkuh dibalik punggungku.” Harry menarik tubuhku menjauhi Louis dari belakang dan menciumi wajahku.

“No ! Harry ! Ternyata selama ini kau berselingkuh dengan gadis ini? Aku terluka Harry.” Louis berpura-pura terkejut, menaruh tangannya di dadanya dengan ekspresi terluka. Aku memutar mataku.

“Sorry boo bear, Sammy terlalu seksi aku tak bisa menolaknya.” Harry bergumam, menciumi leherku. Nafasku tercekat di tenggorokanku begitu merasakan bibirnya memijat titik kelemahan di leherku dengan lembut. Mengumpulkan kekuatanku, aku menjauh dari Harry dan merangkul pinggang Louis, membuat Harry mengerutkan kening.

“Kurasa aku ingin bersama Louis saja, Harry. He has a better ass then you.” Aku menggodanya, mencium pipi Louis. Untung saja Louis langsung mengerti bercandaanku, karena ia langsung menarik kakiku dan menggendongku dengan mesra. Aku tertawa, berjalan ke arah set interview bersama dengan Louis yang menopang tubuhku.

“Hey ! That’s my fiance !” Louis berlari ketika Harry mulai mengejar kami dengan tangan yang dilambaikan di udara. Aku tak dapat menahan senyuman ketika mendengar kata fiance dari mulut Harry. Hey, kau juga akan merasakan yang sama denganku jika kau mendengar orang yang kau cintai mengatakan hal itu.

“Boo bear......!” Aku terkikik dengan geli ketika Harry mulai merengek, wajahnya terlihat merah karena berlari keliling set. Harry memang tak pernah terlalu baik dalam berlari.

“Ah, selamat datang Mr. Tomlinson.” Salah satu crew dari acara interview mendatangi kami dengan daftar acaranya. Ia menyerahkan semua jadwalnya dengan tatapan aneh, melihat ke arahku dengan curiga.

“Good morning, Dale. Perkenalkan, ini Samantha. Pacarku sekaligus pacar Harry. Bukankah begitu, babe?” Louis menengok ke arahku dan mencium pipiku, membuatku terkikik kembali. Teriakan Harry mulai mendekat kembali ke arah kami.

Moments of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang