Chapter 2 : Daily Love Life

1.4K 11 2
                                    

2011 (Up All Night Album – Tour)

 “Good morning sweetheart” aku mendengar suara Harry tepat di telingaku, aku membuka mataku. Dan melihat senyuman terlukis di wajahnya. Ia menciumi pipiku dengan lembut

“ugh.. kau sudah bangun?” aku menguap dan memandangi wajahnya yang indah itu, bangun dari tempat tidur. Dan menyisir rambutku

“kau sudah terlihat cantik tanpa harus bersisir, Sam” ia berjalan menghampiriku dan memelukku dari belakang, aku merasakan nafasnya di telingaku. Menciumi pipiku.

Sudah setahun ini aku bersama dengan Harry, aku bahagia bersama dengannya. Aku mencintainya, aku tidak ingin berpisah dengannya.

Berjalan menuju ruang makan, aku menyiapkan segala yang dibutuhkan Harry. Hari ini dia akan melakukan photo shoot untuk album barunya, well- Harry sudah tergabung ke dalam satu boy band bernama One Direction.

“kau ikut denganku, kan?” ia tersenyum ke arahku

“uumm.. aku tidak tahu” aku bergumam, mengangkat bahuku.

“please ikut denganku” ia memohon kepadaku, menunduk dan menatap ke lantai. Aku berdiri dan berjalan ke arahnya, menepuk bahunya. Ia menoleh ke arahku.

“aku harus pergi kuliah Curls, jadi pergilah tanpa aku” aku menyiapkan sarapan untuknya.

“kumohon demi aku, datanglah bersamaku. Ya?” ia menggenggam tanganku, menatapnya lembut. Melihat ke arah Cincin yang melingkar di jari tengahnya.

Sebulan yang lalu, ia melamarku untuk menjadi tunangannya. Dan tanpa halangan, aku menerimanya. Karena aku tahu, ia tidak akan PERNAH sekalipun menyakitiku.

“i’m so sorry, tapi aku benar tidak bisa” aku menatapnya wajahnya yang sudah menunjukkan ekspresi kecewa, aku memeluknya dengan erat.

“okay, tapi jika kau punya hari libur. Kau harus ikut denganku, ya?” ia menunjukku dengan jari telunjuknya, aku menganggukkan kepala dan tertawa kecil melihat tingkahnya.

Aku berlari kecil menuju mobilku, berpisah dengan Harry di rumah kami yang baru. Tepat saat ia melamarku, aku bersama dengannya moving in. Menancap gas menuju kampusku, well- semua mahasiswa di kampusku tahu bahwa aku adalah kekasih dari seorang Harry Styles. Bahkan salah satu di antara mereka pernah memprotesku, mengapa aku bisa menjadi kekasihnya.

“Sammy!” aku mendengar suara Jane, dia adalah temanku. Melambaikan tangannya, berlari kecil ke arahku.

“hey Jane” aku tersenyum ke arahnya

“well.. hey Sam, tidak dengan Harry?” ia mengangkat alisnya

“no, ia harus melakukan photo shoot hari ini” aku bergumam pelan

Aku dan Jane sudah 2 tahun ini berteman, aku selalu bercerita mengenai kehidupanku bersama dengan Harry. Saat aku terkadang merasa ada yang aneh dari sikap Harry dan sebagainya. Dan ia akan selalu menjadi pendengar yang baik bagiku.

“untuk album baru, huh?”

“yes, tadi ia memintaku untuk menemaninya. Namun, jadwal kuliah tidak bisa aku tinggalkan begitu saja. masih banyak tugas dan skripsi yang harus aku kerjakan, apa lagi Mr. Walker amatlah membahayakan. Ya kamu tahu, ia tidak akan segan-segan membunuhku jika aku tidak mengerjakan tugas darinya. Uumm.. the mr. Killer” aku mendengus, membuat Jane tertawa lebar. Adakah yang lucu dariku? Well.. dia memang seperti itu.

“apa? Membunuh? Oh no Sam, dia tidak sekejam yang kau kira. Jika memang ada guru seperti itu, aku tidak akan masuk ke kampus ini” ia berbisik ke arahku, suara tawanya semakin kencang. Membuatku sedikit menjauh darinya, jangan katakan Jane sudah mulai gila. Urgh. BIG NO!

Moments of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang