6

207 28 2
                                    

matahari kembali muncul, dua sejoli itu masih setia dengan kasurnya. masih setia dengan posisi memeluk satu sama lain.

wendy mendongak, melihat kai yang masih tertidur pulas. wendy menarik satu sudut bibirnya, menciptakan garis indah di sana.

"thanks banget til, udah mau jadi sahabat gue dari jaman orok" ucap wendy menarik telinga kai.

di situasi apapun, wendy selalu ada kesempatan untuk menjahili.

"sakit bego" kai memegang telinganya

"udah pagi, telat lagi, siapa sih ini"

"kutu anoa, udah tau orang masih nanya"

"basa-basi dulu lah"

kai langsung beranjak keluar, ia berniat mandi di bawah agar cepat juga. sedangkan wendy mandi di kamarnya.

sepuluh menit waktu yang dibutuhkan wendy untuk bersiap-siap. sedangkan di bawah suda ada kai yang siap sarapan.

"eh bangsat, udah maen makan-makan aja lo" kesal wendy

kai hanya tersenyum mengejek

"wendy, omonganya tuh di jaga, cewe kok kasar"

wendy maupun kai berbalik, mencari arah suara itu.

"m-mama?" wendy kaget

tidak biasanya jam segini mamanya ada di rumah. biasa jam segini wendy hanya di temani bibi atau kai juga sehun karena mamanya yabg selalu pergi pagi dan mungkin bisa tidak pulang. mama wendy memang gila pekerjaan, beliau hanya ingin wendy bisa bahagia. padahal yang diinginkan wendy sekedar, ya, mungkin sarapan bersama berdua dengan mamanya, pergi ke taman bersama. layaknya seperti seorang ibu dan anak yang terlihat bahagia.

"mama libur hari ini, mau mama anter?" wanita yang dipanggil mama oleh wendy itu bersuara.

"tapi kai gi-"

"gue kan bisa berangkat sendiri"

"kamu bareng aja kai sama bunda juga wendy"

"nanti pulangnya?" tanya wendy

"mama jemput kalau bisa" wanita itu tersenyum

"kalo mama ga bisa, wendy sama kai bareng sehun aja ma" wendy melirik kai

"iya bunda, bunda nganter kita aja udah seneng ya kan wen" kai menyenggol lengan wendy

"ya sellow dong men"

wanita itu hanya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya melihat interaksi kedua remaja di depanya itu

'ketawa terus ya nak, jangan pernah nangis' -batin mama ara

------

"sampai"

wendy dan kai sama-sama mencium kedua pipi mama ara, sedangkan wanita yang dicium hanya terkekeh geli.

"kalian itu udaj gede kok masih kayak balita" mama ara terkekeh

"ya kalo kai kan mendekatkan diri kepada camer" kai menggoda wendy

sontak wendy menonyor kepala kai, "sa ae lo juragan empang"

mama ara dan kai hanya bisa tertawa melihat reaksi wendy.

setelah berpamitan, wendy dan kai masuk ke sekolah.

"WEN! ea bareng terus ni" ucapan sehun mengagetkan kai dan wendy

"anjing lo, gue kaget tolol, gue kira lo jelmaan iblis tiba-tiba dateng" wendy kembali ke sifatnya

kai hanya terkekeh, sedangkan sehun mulai merangkul wendy, "besok nonton kuy, gue bayar ntar" sehun berbisik

•sᴛʀᴏɴɢ ɢɪʀʟ•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang