I'm Girl Agent

chapter 10

perhatian!!!
mulmednya di tonton ya!! "exo love shot"
walaupun gk nyabung pokonya di tonton aja:v

*Flasback

"Ku atur nafasku,kuraih gagang pintu kelasku,ku buka pintu kelasku perlahan.

Clekkk"
_____________________________
_____________________________

*Gracce pov*

Kelasku menjadi hening,seluruh murid yg ada di kelas mematapku,aku hanya menatap mereka datar.

ku lihat meja guru kosong berarti guru belum datang,syukurlah aku tepat.

Aku berjalan menuju mejaku,semua murid di kelas ini membicarakanku,aku tetap berjalan menuju mejaku.

Aku sampai di mejaku dan fanno,ku lihat fanno menatapku heran,aku hanya menatapnya seperti biasa,ku taruh tasku di kursiku,
Aku duduk di kursiku dengan tenang.

Lalu aku mengambil air mineralku,ku minum hampir habis,ku taruh kembali di samping tasku.

Sungguh tenggorokanku sangat kering,kalian bayangkan dari tadi aku terus berlari,untungnya aku membawa minum.

Zia berjalan menuju mejaku,ku rasa dia akan menanyakan soal aku telat.

"Hai gracce!"ucap zia.

"Hai zia!"ucapku.

"Lo telat kenapa?"ucap zia.

"Tadi aku terjebak macet"ucapku.

"Oh,gtu"ucap zia.

"Sekarang jam brp zia?"ucapku.

"Jam 07:23"ucapnya.

"Loh kok gurunya blm datang?"ucapku.

"Gk tau,coba gw tanya adhit"ucap zia.

Zia berjalan ke bangku adhit,ku lihat mereka mengobrol sepertinya mereka akan mengobrol lama,ternyata tidak.

"Perhatian!!Semuanya hari ini bu evi izin jadi gk bisa ngajar,soal tugas kumpulin ke gw"ucap adhit draxion a.k.a ketua kelas.

Ku buka tasku,ku ambil buku tugas bu evi kemarin,untung saja aku sudah mengerjakan tugas itu.

Ku tutup kembali tasku,saat aku ingin mengumpulkan buku ku,fanno memanggilku,lalu memberikan buku tugasnya padaku.

"Sekalian"ucapnya dingin.

Menyebalkan sekali!!

Aku membawa bukunya dan buku punyaku,lalu memberikanya pada adhit.

Kemudian aku berjalan ke kursiku,kulihat fanno menaruh kepalanya di meja,aku duduk di kursiku memandang fanno heran.

"Dasar mafia pemalas!!"ucapku dalam hati.

Tiba-tiba bahuku terasa nyeri,ku tahan mungkin itu hanya nyeri biasa,nanti juga hilang.

Lama kelamaan nyeri itu bertambah,aku coba menahan rasa nyeri.

Zia berjalan ke arah ku dengan senyuman,aku hanya membalasnya dengan senyumanku,zia duduk di kursi depanku yg kosong.

"Lu udh blm tugasnya?"ucap zia.

"Udh kok"ucapku.

"Si fanno udh?"ucap zia.

"Udh"ucapku.

"Tumben biasanya juga lo blm fan"ucap zia.

"Hm"deham fanno.

Nyeri di bahuku semakin parah,aku mencoba melupkan rasa sakitnya tapi tidak bisa.

"seragam lo knp gracce?"ucap zia.