eleven

4.6K 130 1
                                    

Suara pria yang tegas, Dila langsung melihat kearah tersebut namun pria itu membelakangi dirinya jadi ia hanya melihat punggung sang pria itu, Dila sangat hafal suara pria itu dan badan nya yang tinggi membuatnya ia yakin bahwa ia mengenal pria tersebut.Tiba tiba seorang perempuan datang menghampiri pria itu.

'Nicolas!

***

Dila terkejut, perempuan itu menyebut nama 'Nicolas' yang ia yakin bahwa orang tersebut adalah abang nya. Dila berdiri dan perlahan mendekati orang itu. Jantung Dila berdetak kencang, semua badan nya terasa lemas. Ia hanya takut jika pria yang sekarang dihadapannya bukan abangnya, jika bukan abangnya ia harus mencari lagi.

Dila menepuk pelan pundak pria itu. "Hmm permisi"

Pria tersebut perlahan membalikan badannya menghadap Dila. Dan... ternyata bukan, pria itu bukan abangnya yang sedang ia cari. Dila mendesah, sambil tersenyum kecut.

"Maaf, saya kira anda orang yang sedang saya cari" ucap Dila merasa tak enak hati, kemudian ia kembali duduk.

Gua harus cari kemana ya?

Tiba-tiba ponsel Dila berdering, ia mengambil didalam tas. Ia melihat nama yang tertera disitu 'Pak Ed' bos nya menelepon, segera ia mengangkatnya.

'Assalamualakum Dil'

'Waalaikumsalam pak, ada apa pak?'

'Gak apa-apa, gimana keadaan kamu? Katanya kamu masuk rumah sakit'

'Alhamdulillah baik pak, iya betul saya masuk rumah sakit tapi saya sudah diperbolehkan pulang'

'Syukurlah, kalau kamu belum kuat gak usah datang kerja dulu. Saya akan memberi izin'

'Jangan pak! Hmm maksud saya saya akan mulai berkerja besok, saya sudah sehat' Dila sangat tidak enak, masalahnya ia baru 2 minggu masuk kerja namun ia sudah banyak liburnya. Maka dari itu ia menolaknya.

'Hmm baiklah, jangan terlalu dipaksa'

'Iya pak

'Yasudah saya lanjut kerja dulu, assalamualaikum'

'Waalaikumsalam'

Setelah sambungan terputus, dila melanjutkan makan cendolnya yang tertunda setelah itu ia kembali pulang ke kosan nya. Ia harus banyak-banyak istirahat agar besok kembali fit dan bisa berkerja seperti biasa.

***

Kini Ziki berada dikamarnya, ia berkutat dilaptop dengan setumpuk berkas yang berada didekatnya. Tangannya sangat cekat mengetik sesuatu dilaptopnya, sampai suara ketukan pintu membuat kegiatannya terhenti.

Tok tok!

"Bang"

Ziki berjalan kearah pintu dan membukanya, terlihat Audy yang berdiri dengan mata yang menatapnya dengan serius. "Ada apa?"

"Boleh aku masuk?" Ziky mengangguk, ia mempersilahkan Audy masuk.

" Ada apa sih? Natap nya gitu amat kamu" ucap Ziki yang risih ditatap serius oleh Audy.

"Tadi aku denger ayah sama bunda ngobrol, ayah ingin membuat cabang kuliner dan dia ingin abang yang mengurusnya." mata Ziki mebelalak diriinya tak menyangka apa yang inginkan dari dulu akhirnya terkabul. Membuka restoran dan menciptakan makanan-makanan yang baru adalah keinginannya dari dulu.

- BABY ALE - ( ON GOING ) -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang