thirteen

6K 182 45
                                        

Hari ini tepat dimana Ziki berangkat ke Jepang, kini Ziki sudah berada dibandara bersama dengan keluarganya yang mengantarnya. sedari tadi Ziki tengah sibuk dengan ponselnya sesekali dirinya mengumpat tidak jelas, sampai sang orangtuanya heran melihatnya.

"Lagi ngapain sih bang? dari tadi mama liat kayak kesel gitu, ada yang ketinggalan?" tanya sang mama

Ziki menggeleng. "gak ko ma, semuanya lengkap gak ada yang ketinggalan"

"Lah terus dari tadi kenapa kesel"

"Dia dari tadi ngehubungin kak Dila tapi gak di angkat-angkat" itu bukan Ziki yang menjawab melainkan adikya Audy. Mama, papah dan Ziki serempak menengok ke arah Audy yang tengah asik duduk sembari menyesap minumannya. Ziki heran bagaimana Audy tau kalau dirinya lagi ngehubungin Dila.

mama mengernyit. "Dila? temen kamu bang? dia mau kesini juga?"

Ziki menggeleng cepat. "gak kok mak, ngasal dia" jawab Ziki sambil melotot kearah sang adik, yang dipelototin malah tersenyum meledek.

Ziki melirik ke arjolinya ia mendesah berat. Ia sudah memberi tau Dila jika hari ini adalah keberangkatannya dan ia meminta Dila mengantarnya namun sampai sekarang batang hidungnya pun tidak terlihat. Padahal pesannya tadi sudah di read oleh Dila. Pesawat sebentar lagi akan take off, ia berpamitan dengan orang tuanya sebelum ia berangkat.

Dan sekarang dirinya sudah berada didalam pesawat, berkali-kali mengehela napasnya yang berat. Tiba-tiba sebuah notifikasi masuk melalui ponselnya. Ia melihat pesan itu yang ternyata dari adiknya-Audy.

Ody

Abang gak usah khawatir, kak Dila dan debaynya akan aku jaga 24 jam non stop. Fokus aja sama usahanya okeeey? Nanti pas pulang bawain aku oleh-oleh yang buanyak yaa, itung-itung bayaran jagain kak Dila dan debay selama abang gak ada hehe😆😆

Abang jaga kesehatan disana😢
Loppp dari adek mu yang cantik ini wkwkw❤❤

Ziki terkekeh membacanya. Ia sedikit tenang setidaknya ada orang yang ia percaya akan menjaga Dila.

Aku akan pulang secepatnya Dil, janji!

***

"Bos Arziki sudah berangkan 15 menit yang lalu, apa yang akan kita lakukan?" Tanya seorang perempuan berambut panjang dengan pakaian serba hitam.

Seorang pria yang berada dihadapan perempuan itu tersenyum iblis. "Kita buat dia menyesal seumur hidupnya"

"Baiklah tolong siapkan mobil saya, malam ini kita akan beraksi." Ucapnya dengan seringai yang menyeramkan.

***

Dengan segelas hot chocolate yang menemani Dila yang sedang dalam mood yang tidak baik. Hari ini keberangkatan Ziki, dan Ziki pun sudah mengirim pesan agar dirinya datang untuk sekedar mengantar saja. Namun tidak datang lantaran sudah terlanjur kecewa. Kecewa dengan keadaan, kecewa karna Ziki memilih pekerjaannya ketimbang dirinya dan anak yang sedang dikandungnya, kecewa dengan dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dan yang pasti dirinya sudah sangat membenci Ziki, karna telah melepas kepercayaannya dan tanggung jawab.

Dirinya hanya takut tidak bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya, takut jika ia tidak bisa berperan sebagai ibu sekaligus ayah buat anaknya nanti. Ia takut anaknya akan terlantar karna kesibukannya nanti mencari nafkah.

Perlahan tapi pasti ia menyentuh perutnya. "Mamah takut sayang, sangat takut. Apa yang harus mamah lakukan? Maafin mamah jika nanti kehidupan kamu tidaj seperti anak-anak yang lain" saat sedang asik berbicara dengan sang buah hati yang berada didalam perutnya, ada seseoranh yang mengetuk pintu kosannya. Dila langsung berdiri dan berjalan untuk membukakan pintu.

- BABY ALE - ( ON GOING ) -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang