"Baa-chan, aku penasaran." Yuma mengambil salah satu buku yang ada di ruang baca di rumah tradisional Jepang tersebut. Ia duduk di atas tatami lalu membuka buku.
Mitsui adalah seorang pengajar rumpun ilmu sosial di salah satu universitas dulunya sebelum ia memutuskan untuk pensiun. Banyak buku berbau filsafat, sejarah dan buku ilmu sosial lainnya yang dikoleksi Mitsui dalam ruangan ini.
"Kita ini, apa dari awal sudah terbagi dalam kasta alpha beta dan omega?" Yuma mengembalikan buku tersebut ke dalam rak dan mengambil buku lainnya.
"Semua buku tua yang ada disini, tak satupun yang menceritakan tentang perbedaan gender ini." Yuma menatap Mitsui dengan rasa penasaran. Entah semua buku sejarah tua disini hanyalah dongeng semata, Yuma tidak tau.
"Siapapun yang menjadikan kita manusia terbagi dalam perbedaan alpha, beta dan omega ini. Pastinya dia berpikir kalau ini adalah komposisi terbaik dari masyarakat yang ideal."
"Maksudku, 20 persen tipe pemimpin, 70 persen tipe pekerja. Lalu 10 persen tipe budak. Mereka pasti memperbaiki kesenjangan yang ada pada struktur sosial sebelumnya. Dimana yang paling banyak itu kelas bawah, kemudian kelas menengah, dan yang paling sedikit itu kelas atas. Kelas bawah yang banyak itu, beban bukan?"
"Bagaimanapun dilihat, komposisi lama itu tidak sempurna. Kalau sekarang dengan banyaknya beta yang tipe lebah pekerja, tentu lebih efektif untuk meningkatkan hal apapun itu. Para alpha yang dilahirkan untuk memimpin masih dalam jumlah sedikit. Dengan begitu tak akan terjadi perebutan kekuasaan yang sia-sia."
"Sedangkan omega, mereka bisa dimanfaatkan untuk ya, hal yang 'berguna' bagi para pemimpin, alpha. Omega juga yang paling sedikit jumlahnya diantara kelas lain. Jadi mereka tak akan jadi sampah masyarakat." Yuma meletakkan kepalanya di atas meja.
Mitsui mengangguk setuju dengan pemikiran Yuma. Tidak salah lagi jika itu adalah rencana yang dipikirkan oleh para pencetus ini. "Benar, atau setidaknya itulah yang direncanakan sebelumnya."
"Enam generasi sebelum kau dilahirkan, Perserikatan Negara Dunia sepakat untuk menciptakan masyarakat baru yang jauh lebih seimbang." Mitsui mulai bercerita. Yuma duduk bersila mendengarkan dengan seksama.
"Mereka menciptakan sebuah obat yang bereaksi pada tubuh manusia. Seperti reagen yang yang bereaksi pada golongan darah tertentu. Reagen tersebut diminum, disuntikkan atau dibuat menjadi gas lalu diberikan pada manusia. Reaksinya dikategorikan. Berbagai percobaan selanjutnya dilakukan hingga semua hasil percobaan itu mengarah pada hal yang sama, yaitu 20 persen bereaksi dengan reagen alpha, 70 bereaksi pada reagen beta, dan 10 persen darinya bereaksi pada reagen omega. Pada tahap selanjutnya, percobaan ditingkatkan dengan menambahkan 'sebuah zat' dimana tubuh menciptakan reaksi baru pada reagen yang telah diberikan."
"Misalnya, saat seseorang bereaksi pada reagen omega, tubuh mereka akan merangsang zat tersebut, dan para omega akan mulai mengalami heat. Tak hanya perubahan pada tubuh, perubahan kesadaran, baik itu cara berpikir, bertindak dan merasa juga dipengaruhi oleh zat tersebut."
Mitsui menatap jam dinding. Sejarah yang ia ceritakan terasa seperti dongeng bagi sebagian orang. Karena entah sudah berapa lama fakta itu terjadi. Orang-orang mulai menikmati hidup mereka dengan penggolongan baru ini.
Tubuh dan pikiran mereka mulai bergerak sesuai dengan yang para pendahulu dari dunia gender baru ini.
[~]
KAMU SEDANG MEMBACA
Omegaverse: Genesis
Short Story((Ini bukan deskripsi cerita. Aku lagi bosan sama cerita omegaverse yang gitu gitu saja. Remake deskripsi : Cerita ini bikin mikir, kalau yang cuma ingin baca cerita banyak fluff, romance, dan reader services, jangan harap ketemu disini. So, janga...