••••••
" Kalau tau begini, aku gak mau pergi ajalah bun! " Ara merajuk karena merasa dirinya sebagai nyamuk diabtara ketiga pasangan didepan nya ini.
Pertama, ayah dan bunda. Ke dua, Risya dan Ares. Ke tiga, Mizu dan Dirga.
" Yah kan mau beli baju anak mu gimana si dek ah, udahlah makan aja biar makin gembul. " Risya menyodorkan sepotong daging yang sudah ia potong kepada adik nya. Ara hanya menerima itu dengan perasaan gondok.
" Oh ya Ra, Adi gak pernah chat kamu lagi? " Ares melirik pemuda manis itu yang terdiam tak jadi menyendok makanan nya, ah ya. Adi, apa kabarnya sekarang?
" Apa peduli ku? Kita sudah putus, gak ada hubungan apa - apa lagi. "
" Huss, gimana pun dia aya dari anakmu loh. " Risya menyambung ucapan adiknya, tampak sekali berbohong nya. Ia tahu pasti dalam hati adik nya itu, pemuda manis itu ingin tahu tentang mantan kekasihnya.
" Dia jadi lebih pekerja keras, gak tau waktu. Susah di atur. "
" Oh, jawabanku tetep sama. Gak peduli, terserah mau dia ngapain kek. Gak ada hubungan nya sama aku. "
" Adi rindu sama kamu, saking rindu nya dia sakit tuh di rumah. Gak mau makan gak mau minum. Tinggal mati aja. " Ucap Ares santai, kelewat santai untuk itu.
Bahkan Ara sudah tersedak oleh makanan nya karena ucapan kekasih kakak nya itu.
" Kalau kangen, berusaha dong. Temenin aku kalau lahiran. " Ucap pemuda manis itu lirih, tapi masih terdengar oleh Ares.
_________________
12 Desember 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •
FanfictionSemua manusia pasti memiliki masalah, dan selalu dimaafkan. Namun, jika kita sudah membuat masalah besar. Masih inginkah mereka memaafkan kita? [ Cerita ini terinspirasi dari film Dua Garis Biru. ] YeonBin,