•••••Kini, ia dengan Adi sedang berada di depan sebuah apotek. Dengan ragu Ara masuk.
" Di, aku takut. Kamu aja deh yang nanya begituan... " Ara mendorong lengan pemuda bersurai biru itu, menyuruh nya untuk mengambil alat pemeriksa kehamilan, testpack.
Dengan sigap Adi mengambil testpack dan langsung membayar nya ke kasir.
" Semua nya sepuluh ribu, untuk ibu nya ya? Atau- untuk kalian? " Kasir itu bertanya dan menatap kedua pemuda itu dengan ragu, pasalnya sudah banyak pasangan muda yang membeli alat ini, bahkan tak jarang ia bertemu mereka dengan pakaian seragam. Seperti Adi dan Ara sekarang.
" Udah kan mbak? Terima kasih. " Adi memilih mengabaikan pertanyaan sang kasir, dan mengajak Ara untuk langsung pergi dari sana.
" Ra? Kamu beneran mau check beginian di rumah kamu? Kalau bunda-"
" Bunda lagi gak ada, lagian. Aku takut Di! G- gimana kalau aku beneran- " Ucapan nya.
Adi sudah duluan mengecup ranum pink nya dengan tatapan lembut.
" Kalaupun iya, aku mau bertanggung jawab. Selesai kan? "
Setelah mereka sampai di rumah, dengan cepat Ara langsung masuk ke dalam kamar mandi nya. Dengan penuh harap agar apa yang ia pikirkan tidak terjadi.
Sayang nya, itu benar - benar terjadi. Dengan garis dua yang terpampang jelas pada testpack yang ia pegang sekarang. Dunia nya terasa hancur seketika, Ara membuka pintu kamar mandi itu. Tampak Adi sedang menunggu nya.
Lantas Ara langsung memeluk nya, dan menangis tersedu - sedu. Pemuda bersurai biru itu terkejut, ia berusaha menenangkan kekasih nya itu, walaupun ia belum tau apa yang sebenarnya terjadi.
" A- aku hamil Di! Aku hamil! N-nanti apa kata bunda? Aku hancur, aku bukan anak yang baik - baik. " Ara semakin mengeratkan pelukan nya, sedangkan pemuda bersurai biru itu total blank setelah mendengar ucapan kekasih nya.
" Kamu apa Ra? "
" A- aku , aku hamil Di. "
Pemuda Ganendra itu total menyesal, ia benar - benar sudah merusak semesta nya. Lalu sekarang, apa yang harus ia lakukan?
————————————————
INADVERTENCE
12 Desember 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •
FanficSemua manusia pasti memiliki masalah, dan selalu dimaafkan. Namun, jika kita sudah membuat masalah besar. Masih inginkah mereka memaafkan kita? [ Cerita ini terinspirasi dari film Dua Garis Biru. ] YeonBin,