•••••••
Kini kandungan Ara sudah memasuki delapan bulan, hanya tinggal satu bulan lagi ia akan melahirkan.
Ara kini sudah sangat berbeda, ia sudah tak peduli lagi dengan Adi. Pemuda manis itu juga sudah meminta kepada bundanya untuk ridak membatalkan study nya untuk berkuliah di korea, terserah nantinya.
Pemuda manis itu melamun di depan kaca kamarnya, tampak perutnya yang sudah sangat besar dan juga semakin hari ia meradakan pergerakan dari perut nya itu. Ia sudah tak kurus lagi seperti dulu. Lalu jika ia sudah melahirkan, apa postur tubuh nya akan sama seperti dulu?
" Ngeliatin apaan sih Ra? Daritadi ngeliat kaca mulu. Udah manis kok. " Risya menatap jengah adik nya yang sedari tadi menatap lekat kaca itu.
" Aku gendut tau kak, ih jelek. "
" Yaiyalah gendut, itu perutmu lagi ada kehidupan sedang berkembang. Kalo kurus ya sakit dong anak mu. Kenapa sih? Aneh banget. Udah ah duduk dulu. Bunda mau ngajak kita jalan - jalan beli baju bayi. "
Pemuda manis itu menghela nafas panjang, ia merasa kehidupan nya sudah serarus persen berubah entah kenapa.
" Ra? Ris? Udah siap - siap? Katanya mau beli baju si dedek? " Bunda memanggil kedua anak nya sambil tersenyum manis sekali.
" Ayah udah nungguin tuh di mobil, cepetan ya? Sekalian kita makan diluar, udah lam kan nggak? "
" Bawa Ares ya bun? " Yah memang, Risya ini bucin sekali dengan pemuda berjurusan hukum itu. Dewasa sekali sifatnya, ia suka.
" Dih, nanti aku jadi nyamuk. Gak mau ah, bawa Mizu aja aku mah sekalian bun. "
Mereka tertawa kecil, Risya menghubungi Ares untuk segera datang ke rumah nya. Sama hal nya dengan Ara yang menghubungi Mizu untuk cepat datang. Tanpa membawa satpam kesayangan Mizu, ya siapa lagi kalau bukan Dirga. Yang mengaku hanya sebagai abang nya saja. Tidak lebih.
Ya tunggu saja ya Dirga ini menyesal karna Mizu di gebet seseorang.
_________________________________
[] Kayanya dikit lagi cerita nya selesai deh? 😐🙏
________________
12 Desember 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑰𝑵𝑨𝑫𝑽𝑬𝑹𝑻𝑬𝑵𝑪𝑬 •
FanficSemua manusia pasti memiliki masalah, dan selalu dimaafkan. Namun, jika kita sudah membuat masalah besar. Masih inginkah mereka memaafkan kita? [ Cerita ini terinspirasi dari film Dua Garis Biru. ] YeonBin,