Pada malam hari, Bangchan sedang berjalan di sebuah kota District 9. Kota tersebut berisi penemuan dokter yang telah gagal. Bangchan sedang berjalan mengelilingi kota tersebut untuk mencari daging monster untuk dimakan. Ia terpaksa memakan daging tersebut karena tidak ada makanan yang layak di makan di kota tersebut.
Setelah mengelilingi kota tersebut, namun tidak menemukan hasil. Bangchan langsung duduk di sudut runtuhan bangunan. Ia ingin sekali menemukan teman di kota itu. Bangchan melihat ke langit langit, sangat indah. Tidak dengan kota yang ia tempati, sangat gelap dan menakutkan.
Bangchan memutuskan tidur di tempat tersebut, namun terganggu karena adanya angin yang deras serta teriakan dari seseorang monster. Bangchan pun mengintip, ia penasaran siapa yang telah membuat monster itu mengamuk. Saat ia baru melihat, monster itu telah tewas oleh seorang laki laki.
"Mampus lo." Ucap laki laki itu kegirangan dan langsung mengambil daging monster tersebut.
Bangchan pun menghampiri laki laki yang sedang mengambil daging monster tersebut.
"Hai." Sapa bangchan namun tidak dibalas oleh laki laki itu.
"Nama lo siapa?" Tanya bangchan.
"Han." Jawabnya.
"Mau jadi temen gua gak?" Tawar bangchan.
"Ya." Jawab han yang membuat bangchan kegirangan.
Setelah mengambil daging monster tersebut, bangchan dan han pun duduk di sudut runtuhan bangunan yang ditempati bangchan tadi. Han langsung menyantap daging monster tersebut. Tidak dengan bangchan, ia hanya menatap han dengan wajah penuh harapan. Kelakuan bangchan terhadap han membuatnya risih.
"Apa?" Tanya han yang masih fokus kepada makanannya.
"Hehehe gakpapa." Jawab bangchan.
Han langsung memberikan separuh daging monster itu kepada bangchan.
"Makan." Perintah han.
"Makasih!" Ucap bangchan, ia langsung makan daging tersebut dengan lahap.
"Nama lo siapa?" Tanya han.
"Bangchan." Jawabnya.
.......
Di pagi hari, di kota district 9 tetap saja seperti malam hari. Langit nya tetap gelap, dan di tepian jalan banyak lumuran darah. Itu yang pertama kali bangchan lihat pagi pagi ini. Ia merindukan kota asalnya. Kota yang cerah, bersih, banyak makanan yang bisa dikonsumsi. Saat bangchan bangun buat mencari air untuk minum, tiba tiba han memanggil bangchan.
"Apa?" Tanya bangchan.
"Mau kemana?" Tanya han.
"Sungai." Jawab bangchan.
"Gua ikut." Ucap han.
Mereka berdua pun pergi menuju sungai. Setiba di sungai, han langsung menghirup air yang ada disitu. Tidak dengan bangchan, ia melihat sekeliling dan menemukan dua laki laki yang sedang membicarakan sesuatu.
"Eh itu ada orang, gua samperin dulu ya!" Kata bangchan yang langsung meninggalkan han sendiri.
"Ck." Decak han, ia langsung mengikuti bangchan dari belakang.
Bangchan pun menghampiri kedua laki laki tersebut. Akan sadar akan keberadaan bangchan, salah satu laki laki itu menyodorkan pisau kepada bangchan.
"Eh gua orang baik." Ujar bangchan.
"Turunin senjata nya." Perintah han yang berada di samping bangchan. Laki laki itu langsung menyimpan pisau itu di sakunya.
"Kalian siapa?" Tanya bangchan.
"Gua changbin." Jawab changbin.
"Felix." Jawab Felix singkat.
"Kalian seperti nya orang baik, sini duduk bareng kami." Ajak changbin. Mereka pun duduk di tempat itu.
"Kok bisa ke kota ini?" Tanya han
"Kami salah satu korban oleh dokter jelek itu." Jawab Felix.
"Kalian juga sama?" Tanya changbin yang dibalas anggukan oleh mereka.
"Gelap banget." Gumam han yang terdengar oleh Felix.
Felix langsung mengambil potongan kayu dan menghidupkan api dari tangannya dan menaruhnya di kayu tersebut.
"Kekuatan api?" Tanya han yang dibalas anggukan oleh Felix.
"Gua yang punya kekuatan petir biasa aja." Ujar changbin dengan sombongnya.
"Gua yang bisa ngendaliin waktu biasa aja." Bangchan tidak mau kalah.
Sedang asik mengobrol, tiba tiba tanah di kota itu terguncang drastis Dan air di sungai tiba tiba melayang di udara. Mereka semua kaget dan kebingungan. Mereka pun mencari sumber penyebab kekacauan semua ini. Dan mereka menemukan dua orang laki laki sedang bertarung melawan monster. Saat mereka menghampiri kedua laki laki itu, monster itu telah tewas di tempat itu.
"Wah wah wah." Kata seungmin kegirangan.
Seungmin dan leeknow langsung mengambil daging monster itu.
"Hebat." Puji Felix.
"Siapa?" Tanya leeknow.
"Gua changbin. Kalau mereka bangchan, Felix dan han." Jawab changbin.
Dan ada seorang laki laki yang datang dari belakang changbin. Changbin sontak kaget. Ia langsung mengulurkan pisau miliknya dihadapan laki laki itu.
"Hei, dia itu temen gua!" Bentak seungmin. Changbin langsung menyimpan pisau nya kembali.
"Temen baru? Kenalin gua jeongin!" Ujar jeongin kepada yang lain.
"Seungmin sini gua obatin." Kata jeongin kepada seungmin.
Mereka semua punya pergi ke sudut pohon yang telah jatuh. Felix mengambil ranting ranting kayu disana dan menghidupkan api di ranting tersebut. Sedangkan jeongin mengobati seungmin yang sedang terluka dengan kekuatannya itu.
"Sudah seungmin gua ya!" Kata leeknow kepada jeongin.
"Makannya bagi bagi dong." Ucap changbin.
Leeknow pun menaruh daging monster ditengah tengah mereka. Mereka langsung menyantap daging itu dengan lahap.
"Kalian kok bisa bertarung dengan monster itu?" Tanya Felix.
"Itu gara gara leeknow, dia menyenggol monster itu yang lagi tidur. Saat monster itu terbangun dia malah kabur. Gak jelas banget." Jawab seungmin yang membuat mereka semua ketawa, sedangkan leeknow hanya diam malu akan perbuatannya.
"Nah seungmin sudah selesai, leeknow sini biar gua obatin." Ujar jeongin.
Leeknow langsung menghampiri jeongin dan duduk dihadapannya.
"Dia tabib?" Tanya bangchan.
"Iya."
.......
Jangan lupa vote:v
Mohon bantuannya:3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Power-StrayKids'
FantastikSeorang yang terjebak di kota district 9 District 9 adalah kota yang amat seram Dimana mereka harus melawan monster yang amat banyak Akankah dia keluar dari kota tersebut? Apakah yang terjadi pada mereka nanti?