Part 8 : About Him - 2

4.3K 692 152
                                        

"Tuan Seonghwa,"

Seonghwa menoleh, saat ini ia masih berdiri di depan pintu ruangan tersebut. Ia baru saja berniat memutar kenop pintu tersebut, namun dihalangi oleh sebuah panggilan.

"Ya?" Seonghwa menatap bingung sang pelayan. Pelayan tersebut bukanlah pelayan yang biasanya ia lihat.

"Ada perlu apa Anda di sini, Tuan?"

"Tidak ada, hanya penasaran saja,"

Pelayan tersebut tampak memasang ekspresi berhati-hati. Ia melangkah mendekati Seonghwa.

"Sebaiknya Anda jangan masuk, tuan. Akan sangat berbahaya jika tuan Hongjoong mengetahuinya."

Seonghwa mengernyit. Ia bingung. Mengapa ia dilarang masuk ke ruangan ini? Ada apa hubungannya dengan Hongjoong? Mengapa ruangan ini tampak begitu misterius?

"Tapi kenapa? Apakah aku tidak boleh masuk sebentar saja? Aku penasaran,"

Park Seonghwa, keberanianmu patut diacungi jempol.

"Maaf, tuan, Anda tidak bi—"

Ucapan pelayan tersebut terhenti ketika ia melihat Hongjoong telah berdiri di belakang Seonghwa. Menatap pemuda manis tersebut dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Tuan,"

Seonghwa menatap aneh dengan ekspresi takut pelayan tersebut. Ia mengikuti arah pandang pelayan itu. Seonghwa terkejut. Hongjoong menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Ada keperluan apa kalian di sini?"

Seonghwa terdiam. Ia tak bisa berbuat apa-apa. Hongjoong terlihat sangat marah. Sang pelayan yang berdiri di seberangnya juga melakukan hal yang sama dengan dirinya.

Hongjoong mendekat. Kemudian ia melewati Seonghwa, ia berdiri tepat di hadapan pelayan lelaki tersebut.

Plak

Plak

Pipi kiri dan kanan pelayan tersebut ditampar dengan sangat keras. Membuat bekas kemerahan di pipi putihnya. Hongjoong hanya menatap datar dirinya.

"M-maaf t-tuan, saya,"

Bugh

Hongjoong memukul rahang pria tersebut. Kini bekas kemerahan itu telah membiru.

"Ini akibat kau melakukan kesalahan,"

Bugh

Bugh

Bugh

Seonghwa meringis ketika melihat Hongjoong kembali memukul pelayan lelaki tersebut. Mulai dari wajah lalu turun ke perut. Kali ini Hongjoong menendang tubuh ringkih pelayan tersebut. Pelayan tersebut tersungkur sambil menegang perutnya. Mulutnya memuntahkam darah yang cukup banyak.

Seonghwa ingin sekali mencegatnya. Namun, melihat mata Hongjoong yang semakin memancarkan amarah, membuatnya urung melakukannya.

Hongjoong semakin menggila. Kini, ia menginjak-injak tubuh pelayan tersebut dengan wajah datarnya. Pelayan tersebut tak berdaya, ia hampir sekarat.

Seonghwa tidak sanggup. Ia trauma dengan adegan ini. Ia sering melihatnya. Persis dengan kejadian yang dia alami di masa lalu.

Kepalanya mendadak pusing, ia menjadi berkeringat dingin. Ketakutan yang dialaminya dulu kian muncul. Hongjoong mirip ayahnya di masa lalu.

"HENTIKAN!" Seonghwa berlari mencegah Hongjoong, bagaimanapun ia harus mencegah suaminya tersebut melakukan hal yang lebih gila lagi. Ia menahan pusing yang semakin menyerangnya. Rasa mual dalam tubuhnya muncul. Wajahnya menjadi pucat.

Nightmare | seongjoong / joonghwa [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang