Hi, Bye! : 2 | Hi, Aundy!

49.6K 6K 1.6K
                                    

Hi, Bye! | [Hi, Aundy!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hi, Bye! | [Hi, Aundy!]


Karena hanya Aundy yang ingin kembali ke masa lalu, jadi yang sadar bahwa mereka berada di masa lalu cuma Aundy. Yang lainnya nggak, termasuk Argan, dia nggak tahu dan nggak sadar. Oke? Paham? Lanjut, Buibu?



Tulisin lagu mellow yang sering kamu dengerin akhir-akhir ini, boleh?

Happy reading. ❤️
***


“Maaf, maaf. Saya nggak sengaja.” Beberapa kali Aundy mendengar suara itu sementara ia masih sibuk menepis noda kopi yang tumpah di seragam putihnya yang kini tampak kecoklatan. Usahanya sia-sia.

“Nggak, kok. Saya yang buru-buru.” Aundy menatap sekilas laki-laki di depannya, pemilik raut rasa bersalah, yang ia kenali adalah Janu. Laki-laki itu masih terlihat panik, lalu menarik beberapa lembar tisu dari meja pengunjung.

“Ini, tisunya mungkin bisa membantu,” ujar Janu lagi seraya mengulurkan tisu.

“Nggak apa-apa, Kak. Teman saya nanti bisa bersihin di toilet.” Hara sudah kembali berdiri di samping Aundy setelah mengomel pelan, “Kok bisa sih lo jalan nggak hati-hati, sampai nabrak orang?”

Aundy hanya menggenggam tisu pemberian Janu, lalu mengangguk, mengiyakan ucapan Hara. Ia memang sebaiknya segera pergi ke toilet, secepatnya enyah dari tempat itu sebelum ….

“Ada apa?” Suara berat seorang pria yang amat Aundy kenali terdengar dari arah belakang.

Sesaat, mungkin putaran waktu tertahan, pergerakkan di luar dunianya seolah terhenti. Ada rasa dingin menjalar di tulang punggung yang kontras dengan isi dada yang kini meletup-letup, seperti buih soda yang siap meledak jika tutupnya terbuka. Langkahnya siap terayun, tapi tertahan oleh sosok laki-laki bertubuh tinggi dengan bahu lebar yang kini tiba-tiba berdiri di depannya.

Menahan napas adalah pilihan terbaik, terlalu banyak menghirup udara yang sama dengan laki-laki itu justru akan membuat kenangan-kenangan itu berlarian, mengejarnya, memerangkapnya.

Hi, Bye! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang