Hi, Bye! : 7 | Semangkuk Mi Instan

41.3K 6.2K 1.4K
                                    

Hi, Bye! | [Semangkuk Mi Instan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi, Bye! | [Semangkuk Mi Instan]







Selamat hari Rabu. Selamat bertemu Argan. ❤️





Seperti biasa, silakan tandai typo-nya yaaa. Hehe. ❤️









Spam love dulu ceunah, da bageur
:(❤️❤️❤️❤️❤️





Happy reading. ❤️

***



Hujan semakin deras, kanopi sebuah ruko kosong di tepi jalan menjadi pilihan Argan untuk tempat berteduh. Aundy turun lebih dulu, berlari ke bawah kanopi dan melihat Argan menyusulnya setelah menurunkan standar motor.

Bagian depan dan pundak kaus hitam yang Argan kenakan tampak basah. Bahkan, punggungnya yang sejak tadi Aundy peluk tidak bebas dari air hujan. Air hujan lebih pintar mencari celah dari yang Aundy pikir, padahal selama perjalanan ia sudah berusaha melindungi punggung laki-laki itu.

"Deras kan hujannya?" Argan melongokkan kepala ke atas kanopi, berdecak sesaat setelah melihat keadaan Aundy.

"Kenapa?"

"Kamu. Basah."

Aundy menepuk lengan Argan dengan gerakan cepat. "Kenapa, sih?!" Tidak ada yang salah dengan ucapan Argan, hanya saja refleksnya terlalu cepat menghubungkan kalimat itu dengan suara serakArgan saat berada di atasnya tanpa apa-apa.

Kamu. Basah.

Astaga, Aundy.

"Apa, sih?" Argan mengernyit seraya menatap bingung pada Aundy. "Ya emang basah, kan? Rambut kamu, tuh. Rok kamu. Sepatu kamu."

Aundy memalingkan tatapannya. Ia melihat para pengendara motor yang bertahan dengan jas hujan mereka melaju di jalanan, di susul untaian mini bus dengan cipratan airnya yang membuat pengendara motor itu mengumpat.

"Laper?" tanya Argan.

Aundy menoleh sesaat, menatap laki-laki yang sejak tadi menggosok rambutnya yang lembab, satu-satunya bagian tubuhnya yang kering karena tertutup helm. "Nggak."

"Haus?"

"Nggak."

"Dingin?"

"Pake nanya."

Hi, Bye! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang