Hi, Bye! : 6 | Karena Hujan

42.1K 6.2K 1.5K
                                    

Hi, Bye! | [Karena Hujan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi, Bye! | [Karena Hujan]



Kangen aku? Pasti tidak:( Kangennya Argan :(



Seperti biasa, silakan tandai typo-nya yaaa. Hehe. ❤

Spam love atuh da bageur :(



Happy reading. ❤️

***

Aundy benar-benar terkejut ketika Argan tiba-tiba memeluknya, lalu bergumam, "Maaf, Dy." Suara itu terdengar lirih, penuh penyesalan. "Maaf."

Aundy sempat akan menyingkirkan dua tangan yang melingkari pinggangnya. Namun, mendengar suara itu, nada penuh penyesalan dan kekecewaan itu, satu tangan Aundy berhenti bergerak dan hanya menangkup tangan Argan yang masih melingkari pinggangnya erat.

Hening beberapa saat. Argan masih bernapas dengan embusan yang terdengar resah.

Tidak ada suara lagi, Argan masih diam, membuat Aundy bertanya, "Kamu ... kenapa?"

"Entah," jawabnya lirih. "Aku cuma mau minta maaf."

"Tiba-tiba?"

Argan mengangguk. "Dy, bantu aku cari jawabannya."

"Jawaban ... apa?"

"Kenapa setiap melihat kamu, rasa bersalah itu muncul. Aku menyesal Aundy, entah karena apa. Aku kecewa sama diri aku sendiri, seandainya pernah nyakitin kamu." Argan menghela napas panjang untuk menjeda kalimatnya. "Kenapa aneh gini, Dy? Dan aku nggak ngerti."

"Aku ... juga. Nggak ngerti. Sama kamu." Jika Argan benar-benar kecewa pada dirinya sendiri ketika sempat melakukan kesalahan, seharusnya ia tidak akan pernah lagi menyakiti Aundy, kan? Lalu ... foto-foto di apartemen wanita itu? Pesta lajang dengan wanita itu sebelum hari pernikahan mereka?

"Kamu percaya nggak kalau sebelumnya kita punya kehidupan? Mungkin dengan wujud yang berbeda. Apa aku sempat nyakitin kamu di kehidupan sebelumnya?"

"Kamu ngigo, ya?" Aundy berusaha menggeser pundaknya agar wajah Argan menyingkir dari sana, tapi tidak berhasil.

"Iya kali," gumam Argan. "Aku udah bangun dari mimpi belum, sih?"

"Ih, awas deh!" Aundy menepis tangan Argan. "Ketahuan orang rumah nanti." Pelukan itu mungjin tidak terasa asing bagi Aundy, Argan ... bahkan sering melakukan hal yang lebih dari itu, dulu, atau nanti? Mana yang benar?

Hi, Bye! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang