09👻

10 2 0
                                        

"Ini kita yang lagi sial atau kenapa sih?" Tanya Ryan frustasi.

Risha terduduk lemas di bangku rumah sakit dengan keadaan baju masih penuh dengan darah.

"Sha? Kita pulang dulu ya? Lo istirahat aja di rumah, biar Rayn disini. Bentar lagi juga Raffa sama Davi pasti kesini." Ucap Bella menenangkan.

Risha menggeleng lalu menangis. "Gue mau tunggu Raina sampai sadar. Gue bego banget jadi orang. Kalau gue tadi percaya sama kalian, pasti Raina gak akan kehabisan banyak darah."

"Udah musibah Sha. Takdir tuhan. Kita cuma bisa berdoa sekarang." Ucap Rayn yang duduk sebelah Risha.

"Dan gue gak bisa bayangin, kalau yang gue liat tadi itu nyata, gue akuin dia kuat banget. Dia ngehabisin darah hampir 50%. Tapi gak drop. Sedangkan Raina cuma sedikit dia udah drop." Ucap Risha mengingat kejadian tadi.

"Gue yakin dia bukan manusia, dia---"

Ucapan Rayn terputus karena teriakan Raffa dan Davi yang baru datang.

"Gimana Raina? Apasih? Kenapa? Kejadian apalagi tadi?" Tanya Davi beruntun yang sesekali melihat Risha.

Rayn menarik Davi untuk duduk. "Santai dong, gapapa kok, aman."

"Aman gimana sih lo? Raina masuk rumah sakit, dan ya Risha banyak darah, lo bilang aman?" Tanya Davi lagi.

"Gue jelasin, tapi lo santai dong. Lo---"

"Kemana Sha?" Tanya Raffa saat melihat Risha bangkit dari duduknya.

Bukannya menjawab, Risha langsung menarik tangan Bella. "Ayo Bell pulang." Ucap Risha yang masih sedikit terisak.

"Tadi katanya---"

"Di anter sama Davi ya? Dav anterin mereka. Kan sekalian lo mau ganti baju sama ambil power bank katanya." Ucap Raffa menunjuk Davi.

Davi berdiri dari duduknya. "Lo aja yang nganter." Jawab Davi sambil memberikan kunci mobilnya pada Raffa.

"Tapi Dav---"

"Power bank gue ada di tas, tolong nunggu Raina sadar." Jawabnya Davi final.

Tanpa permisi Risha berjalan mendahului Bella dan Raffa. Dengan pergerakan cepat, Bella berlari mengejar Risha.

"Sha?"

"Gue gak bisa kayak gini terus Bell." Ucap Risha yang mulai nangis kembali.

"Apanya yang gak bisa?" Tanya balik Bella.

Risha yang sadar ucapannya tadi pun langsung menghapus air matanya dan menggeleng. "Gapapa, ayo pulang."

Bella mengangguk mengerti.

👻👻👻

"Gue gak ngerti apa yang terjadi sama gue tadi." Ucap Raina ketika sadar.

Davi mengelus rambut Raina lembut. "Hey, liat mata gue. Lo sekarang aman sama kita. Lo sekarang istirahat jangan pikirin masalah tadi dulu." Ucap Davi menenangkan.

Raina mengangguk lalu melihat sekeliling. "Yang lain mana?"

"Pulang, Rayn baru tadi pulang. Soalnya bajunya penuh darah." Jawab Davi.

"Risha juga pulang?" Tanya Raina berubah menjadi serius.

Davi terlihat bingung, laku akhirnya mengangguk. "Iya, dia pulang sama Bella."

"Udah di obati lukanya?" Tanya Raina panik.

"Luka? Luka apaan?" Tanya balik Davi.

"Tangan Risha tadi di cakar sampai berdarah." Ucapan terakhir Raina membuat Davi bergeming diam.

"Raina sebenarnya gue---"

Ucapan Davi terpotong karena lengkingan dari Bella.

"Rain? Udah sadar?" Tanya Bella saat melihat Raina sudah segar.

"Ehm, Bell, lo sendiri kesini?" Tanya Davi saat melihat hanya Bella sendiri yang datang.

Bella menggeleng. "Sama Raffa. Kalau Risha dia dirumah, pusing katanya, Rayn sebentar lagi nyusul, dia istirahat bentar dulu katanya." Jelas Bella.

"Ya udah kalau gitu gue balik dulu ya? Gerah pengen mandi. Bell jaga ya?"

Ucap Davi sambil melesat pergi ke luar ruangan.

👻👻👻

Voteeeeeeeee

AFTER BULLYINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang