✏N O T E✏
Cerita fiksi.
Semua disetting hanya untuk kepentingan cerita.•
•
•
"Yaraa, maaf ya aku gabisa kerumah kamu hari ini. Jeno ngajak jalan lagi niihh..."
Aku menghela nafas kasar. "Bucinnya temanku ini"
"Bentar yar,,,,, apaa jen?! Iya tunggu aja dulu..... Halo yar?"
"Iya haloo.."
"Gapapa kan aku gabisa kesana?"
"Iya gapapa kok, lain kali aja deh..."
"Yasudah nanti aku telpon lagi. Btw, kabar madam gimana ya? Udah lama ga dapet kabar dari madam.."
"Oiya! Aku malah lupa sama madam lhoo...astaga!"
"Kapan-kapan deh kita kerumah madam, oke!"
"Oke! Udah sana pergi!"
"Dah yaraa.."
Kumatikan sambungan telepon. Niatnya hari ini aku minta ditemani jihyun. Jujur. Aku ga enak badan. Semenjak berpapasan dengan laki-laki itu. Rasanya aneh.
Dugaan ku semakin menjalar kalau yang gak sengaja kutabrak itu adalah unlucky human ku. Masalahnya yang tertabrak olehku gak cuma satu tapi ada tiga orang. Jadi aku gabisa memastikannya.
Hah..sesak.
<<<
"Hyun,.." Jeno memanggil tanpa menoleh padaku.
Kami sedang duduk di tempat duduk yang tersedia di taman ini. "Iya? Kenapa jen?"
"Manggil aja.."
"Kangen bilang.." ucapku enteng membuat Lawan bicaraku menoleh cepat ke arahku "Dih, nggak ya.."
"Terus kenapa manggil-manggil ?" tanyaku lagi.
"Gapapa sih.. Iseng doang.."
"Ada masalah?" Jeno menatapku gusar. "Belakangan hari ini temanku agak aneh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ᴇxᴏʀᴄɪꜱᴍ ; ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ ʟɪꜰᴇ [Tamat]
Fanfiction✏ BOOK 6 [Park Jisung Fanfiction] Tingkat Tertinggi dari mencintai adalah mengikhlaskan, tingkat menyakitkan dari mencintai adalah dilupakan dan tingkat tersulit dari mencintai adalah melupakan. Kamu, tahu? Aku adalah makhluk yang bisa melakukan ke...