✏ N O T E ✏
Cerita fiksi
Semua disetting hanya untuk kepentingan cerita
••
•
•
•
"Yara?! Hey!". Aku terperanjat saat Renjun memecah lamunan ku. Tentang Renjun yang bertanya hal-hal yang berhubungan dengan jisung adalah hasil lamunan ku. Aku terlalu memikirkan siapa Elves of soul itu sehingga berpikiran bahwa Renjun adalah Elves itu.
Ya, pemikiran bodoh.
"Jangan ngelamun aja.." ujarnya. Aku hanya tersenyum. Renjun kembali sibuk dengan minumannya. Tak lama pintu cafe terbuka, menandakan pembeli datang.
"Aku tinggal dulu ya, ren.." pamitku. Renjun menatapku lalu mengangguk dengan iringan senyum manisnya.
Aku kembali beraktifitas, sedangkan jisung sibuk dengan dirinya sendiri. Dia terlihat gabut, tapi ya mau bagaimana lagi? Tidak mungkin kan kalau aku mengobrol dengannya disini. Kuharap jisung memakluminya.
Sudah lebih dari 30 menit Renjun disini. Entahlah, aku berpikir mungkin ini adalah hobinya, duduk menatap keluar jendela dengan minumannya yang sudah habis.
Aku sedikit terkejut saat ia berdiri dari kursinya, pasalnya aku sedang menatapnya. Ia menghampiri ku dengan wajah dan senyuman cerahnya. "Terimakasih Yara, besok aku datang lagi..." pamitnya. "Sama-sama"
Kemudian ia pergi. Dia adalah pelanggan terakhir yang keluar hari ini. Akhirnya aku bisa menutup cafe dan segera pulang.
"Yara...". Itu jisung yang baru datang menghampiri ku. "Hmm?"
"Pulangkan?" tanya nya. Aku mengangguk sembari membereskan meja-meja cafe. "Ternyata ini membosankan ya..."
"Kenapa membosankan?" aku balik bertanya. "Selama disini aku ga ada temen main. Ga mungkin aku ngajak kamu ngobrol.." keluhnya.
Kegiatan ku terhenti, aku menolehnya "Maaf jisung..."
Jisung hanya menunduk, kaki nya saling bertautan. Apa dia sedang merajuk?
Aku segera melanjutkan kegiatan ku. "Ada yang mau diceritain?" tanya ku.
"Ga juga.." jawabnya. Aku hanya mengernyitkan dahi."Jisung.." panggilku. Jisung menoleh, "bagaimana kalau kita ke sungai Han?" jisung menatapku bingung. "Malam-malam begini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ᴇxᴏʀᴄɪꜱᴍ ; ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ ʟɪꜰᴇ [Tamat]
Фанфик✏ BOOK 6 [Park Jisung Fanfiction] Tingkat Tertinggi dari mencintai adalah mengikhlaskan, tingkat menyakitkan dari mencintai adalah dilupakan dan tingkat tersulit dari mencintai adalah melupakan. Kamu, tahu? Aku adalah makhluk yang bisa melakukan ke...