(3)- i fiNnalLy foUnD yoU

198 38 7
                                    

✏N O T E✏

Cerita fiksi.
Semua disetting hanya untuk kepentingan cerita

2 Minggu lalu..

"Som, kamu dimana?"

"Aku dirumah sakit, kenapa?"

"Kamu sakit apa?"

"Dasar bodoh! Aku kan perawat dirumah sakit.."

"Oke-oke, aku kesana. Cuma mau ngobrol bentar.."

"Ya sudah..telepon lagi jika sudah sampai.."

Aku mematikan telepon sepihak. Sebentar lagi aku kerumah sakit untuk bertemu Somi. Teman ku—Elf medis, yang bekerja dirumah sakit.

Ada beberapa yang harus ku bicarakan seputar devil yang kulihat berkeliaran disekitar rumah sakit tempat Somi bekerja.

Mungkin ada Seorang unlucky human disana. Entah unlucky human siapa(?)

Aku memilih berjalan kaki menuju rumah sakit. Jarak dari rumah ku dengan rumah sakit itu tidak terlalu jauh.

Sebenarnya hari ini aku ingin menjenguk yara yang sedang sakit dirumahnya. Semalam Yara menelpon, membatalkan janji untuk menemani ku kerumah sakit hari ini. Ya, dia-yara, Sedang demam.

"Kupikir elf tidak sakit"

Aku hanya mendengus pelan. Selama hidup menjadi elf aku tidak pernah merasa sakit layaknya manusia. Jika sakit mungkin karena penyebab lain. Seperti terjatuh, atau tergores pisau.

Tak terasa sudah sampai. Aku segera menyebrang jalan menuju rumah sakit sambil menatap layar hp ku.

"Som, aku sudah sampai.."

"Langsung naik ke lantai tiga, aku sedang memberi obat ke pasien ku. Ku tunggu diruang aster 2."

"Oke, aku kesana."

Ku tutup telepon. Mengedarkan pandangan. Ya, devil sialan itu. Berkeliaran. Tidak banyak. Hanya 4 devil yang sebangsa.

"Siapa yang mereka incar..?" monologku. Aku berjalan memasuki rumah sakit, melewati mereka. Menganggap tak ada apa-apa. Sebenarnya mereka pasti tau keberadaan dan identitas ku.

Seandainya aku pemburu devil seperti Yara, pasti mereka sudah lenyap di tangan ku.

Akan Ku pasti kan itu.

Pintu lift terbuka, menyajikan 2 sosok manusia. Aku membiarkan mereka untuk keluar terlebih dahulu.

"Jeno beruntung ya.."

"Iya, dapet perawat cantik hehe"

"Jadi pengen sakit juga"

"Dasar bodoh! Jaga omongan mu itu."

"Hahahaha iya maaf.."

Mereka berlalu melewati ku. Aku hanya menahan tawa saat mereka berbincang yang tidak-tidak itu.

Ada-ada saja.

Ruang Aster 2

Iya, aku sudah didepan ruangan itu. Aku tidak mau masuk. Biar Somi saja yang keluar. Jadilah aku menunggu didepan ruangan itu.

✔ ᴇxᴏʀᴄɪꜱᴍ ; ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ ʟɪꜰᴇ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang