8. confused♡ ice cream

27 10 0
                                    

04 maret

   Entah kenapa pagi ini rasanya bagian bawah perutku amat sangat sakit, rasanya sakit sekali membuat tidurku terganggu di tengah malam seperti ini, sakitnya amat sangat. Muncul tiba tiba seperti menggerogoti perut dan perlahan mereda tidak sakit lagi namun lagi lagi rasa sakit itu datang kembali.

   Dengan tenaga yang ku kumpulkan sebisa mungkin, perlahan terbangun di tengah malam sambil meringkuk kesakitan menekuk perut menggunakan paha. Mencoba menetralisir rasa sakit di perut, rasa sakitnya membuat mataku di penuhi air.

   Jin yang merasa ada suatu pergerakan tidak biasa mulai mengerjab ngerjabkan kedua matanya, masih mengumpulkan beberapa ruh dan memproses apa yang sebenarnya sedang terjadi.

   Saat mengucek mata, pria itu mendengar lirihan yang samar samar terdengar membuat langsung terbangun tiba tiba, alarm natural keadaan daruratnya memberikan kekuatan lebih untuk bangun.

   Memiringkan sebelah alisnya sambil bertanya - tanya apa yang sebenarnya terjadi, masih menatap wanita yang sedang memeluk kakinya sendiri, sekali kali melirih kecil.

   Tungkai tangannya reflek memegang pundak wanita itu masih bertanya tanya.

   " ada apa? Apa kau lapar lagi?" Wanita yang ditanya menggeleng, jin yang kebingungan menarik pundak hana untuk mendekat. Memeluknya.

   " sepertinya sudah tanggal mu ya? " jin bertanya dengan lembut, sedikit mendorong hana untuh duduk lebih tenang.

   " ketoilet lah, aku akan mengambil kompres " jin menggerakkan dagunya kearah pintu toilet di ujung kamar sebelah sana. Hana mengangguk samar berusaha bangit beranjak  dari kasur. Namun rasa sakitnya malah semakin parah di bagian perutnya. Hingga reflek membuatnya kembali duduk sambil mengaduh kesakitan.

   Jin yang melihat itu memegang pundak hana berusaha membantu, merasa khawatir tersenyum menatap, menggenggam lembut menuntun hana ke kamar mandi, wanita itu sesekali meringis sakit.

   Setelah sampai jin pun memberikan hana ruang sendiri merapihkan semuanya, jin menunggu sebentar hendak memberikan pembalut untuk hana, tidak membingungkan baginya untuk tahu mana pembalut yang biasa wanita gunakan. Bukan seperti pria pria lain yang bahkan tidak paham sama sekali mengenai hal yang sebaiknya di ketahui jika sudah menikah atau pun memiliki pacar, keadaan ini kadang suka mendadak muncul tiba tiba.

   hana mengambil dan mengucapkan terima kasih, jin segera pergi ke dapur mengambil se-baskom air hangat dan sebuah sapu tangan kain. Ia menggerak'kan tungkai kakinya untuk lebih cepat setelah melihat warna wajah hana yang memucat, mungkin hana juga membutuhkan segelas teh hangat untuk menenangkan perutnya.

~~~

   Perasaan hana menjadi lebih baik setelah perutnya di kompres menggunakan air hangat dan meminum setengah gelas teh tawar hangat yang menenangkan, cukup membuat reda rasa sakit di perutnya karena ulah datang bulan.

   Jin juga memberikannya obat pereda nyeri, hana itu tipikal orang yang membutuhkan pertolongan segera, wanita itu jarang terkena sakit pun sekalinya sakit itu bukan sakit biasa saja, pasti akan sangat menyakitkan.

   Wanita itu masih terdiam, setelah mereda rasa sakitnya hana memilih tidak banyak melakukan apa pun atau berbicara, hanya diam bersembunyi di balik tebalnya selimut dengan kehangatan. Jin sedang sibuk merapihkan bekas kompresan dan gelas teh di meja depan tv-dikamar.

   Berjalan santai sambil menatap sesosok perempuan yang sedang memejamkan matanya-tidak tidur-, seokjin tersenyum dan sedikit merangkak kekasur, menyibak pelan selimut takut mengganggu dan perlahan memasukkan kaki panjangnya ke dalam selimut.

Confused | KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang