[Tetap dipub dgn chap yg tidak dilanjutkan]
Jika saja sejak awal hani jujur padanya-lebih tepatnya mereka semua, hana yakin semua hal menyakitkan ini tidak akan pernah terjadi pada hidupnya, pada hidup mereka.
Mereka tidak harus menyimpan dend...
Hargailah setiap karya, karena bikin karya tuh ga semudah kalian napas, ngedip, balikin telapak tangan. Ga mudah ingat!!! Votenya mana!..
Maap ngegas, remnya blong
Nih poto tampan mas jin dan tae
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~~~
Author pov
- gedung - 11.00 kst
Suasana di gedung ini sangat ramai, orang orang berbondong bondong membawa barang barang, keluar masuk dari gedung mewah ini, beberapa berteriak memerintah, suara dentuman keras berbunyi saat papan kayu besar mendarat di lobby gedung.
Ruangan ini benar benar sibuk, terlalu sibuk. Orang orang bekerja begitu gigih untuk membangun panggung pelaminan, meja dan beberapa kursi. Ia sangat bahagia melihatnya, benar benar mimpi yang menjadi kenyataan. Bertahun tahun ia memimpikan ini.
Orang orang beramai ramai menyiapkan pernikahannya dengan sang pujaan hati, memilih tema gedung pernikahan yang terbaik untuk mereka, mencicipi makanan yang akan dihidangkan untuk para tamu, fitting baju pernikahan. ahh benar benar menyenangkan, hatinya benar benar berbunga saat ini. Memikirkan hari pernikahan dirinya dengan pria idamannya hanya tinggal menghitung hari.
Wanita yang sedang berbunga bunga itu sedang berdiri sambil menatap takjub gedung pernikahannya nanti, membayangkan seberapa meriahnya pernikahan dirinya dengan saudaranya kembarnya.
Ya, wanita itu tidak hanya menikah sendiri, saudara kembarnya juga menikah bersama dengan dirinya. Bahkan saat melamar kedua sang pujaan hati masing masing melamar mereka bersamaan.
Saat wanita itu sedang melamun, seorang pria mendekat.
" sweety, apa yang kau lakukan disini? " Suara berat nan indah membuyarkan lamunannya. Pria tinggi dan tubuhnya yang sempurna. Mata indahnya menatap dirinya sambil tersenyum. Wanita itu berkali kali mengedipkan matanya, ia masih tidak percaya bahwa pria didepanya adalah calon suaminya nanti.
