"Aksa gue mau coba dong."Aksa yang tengah asik bermain drummer menghentikan aksinya, dia menatap Aliciana dan setelah itu bangkit dari duduknya.
"Emang bisa?"Aliciana mengibaskan rambutnya angkuh.
"Jangan ngeremehin."Aliciana menatap jejeran drummer sambil menggenggam tongkat stik
Tangan Aliciana bergerak atas bawah memukul drummer dengan santai, Aksa yang melihat itu dibuat menganga. Belajar dari mana Aliciana bisa memainkan drummer itu? Pikirnya.
Aliciana berdiri dan berjalan angkuh mendekati Aksa setelah selesai memainkan drummer nya. Aksa yang masih dibuat kagum melirik Aliciana dengan senyum miring.
Aliciana mendekati Aksa yang tentunya perempuan itu pasti bersikap sombong sekarang. Aksa yang duduk dikursi belajar depan panggung mini aula menarik tangan Aliciana hingga membuat sang empu terjatuh kepangkuan Aksa.
"AKSA SIALAN! LEPASIN TANGAN LO!"kesal Aliciana saat Aksa menggenggam erat pinggangnya.
"Lo menarik cia, gue suka."ujar Aksa tanpa sadar.
Aliciana terdiam kaku, pandangan sayu Aksa membuatnya terhipnotis. Aliciana yang awalnya berwajah angkuh berubah sendu saat tatapan Aksa menusuk hatinya.
"M-maksud Lo?"ujar Aliciana terbata.
"Gue suka sama lo, dari dulu. Apa lo gak bisa liat tatapan gue ke lo?"Aksa mengeratkan pelukannya di pinggang Aliciana, wajah teduh Aksa menatap Aliciana yang juga menatapnya.
"Gue tau."Aliciana menunduk, dari dulu dia tau Aksa menyukainya. Tapi Aliciana tidak bisa membalas perasaan Aksa, maka dari itu Aliciana mencoba untuk tidak peduli.
"Tapi maaf."
Aksa menunduk, meletakkan jidatnya di bahu Aliciana."apa karena Zero?"Aksa dapat merasakan Aliciana mengangguk.
Aliciana mendongak, dengan ragu dia mengusap kepala Aksa."masih banyak cewek yang lebih baik dari gue. Gue jahat, lo tau itu kan?"
Aksa juga ikut mendongak, tangannya yang berada di pinggang Aliciana berpindah menggenggam kedua pipi Aliciana, Aksa mendekat mencium kening Aliciana cukup lama.
Aliciana dibuat kaku saat merasakan benda kenyal menempel di keningnya, ini kali pertama Aliciana merasakan posisi dan perlakuan intim dari lawan jenis. Oleh sebab itu Aliciana sedikit kaget karena tidak terbiasa.
"Dimata gue lo orang baik, mungkin gue bisa memahami kenapa lo kaya gini. Jangan buang-buang waktu lo cuma karena dia cia, hidup lo berharga."Aliciana tidak bisa menahan haru mendengar tutur kata Aksa yang sangat lembut, dia sangat ingin yang ada disini itu Alzero bukan Aksa tapi itu hanya khayalan yang entah kapan menjadi kenyataan.
Aliciana langsung saja berhamburan kepelukan Aksa, setetes air mata tanpa isakan dapat Aksa rasa kan. Aliciana menangis? Meski tidak terdengar tapi Aksa tau itu.
Sisi lain dari Aliciana? Baru kali ini Aksa melihatnya. Tidak mungkin hanya Karena kata-katanya Aliciana menangis kan? Mungkin kah ada masalah lain di hidup Aliciana yang selama ini dia pendam sendiri?
"Bisa gak kita jadi teman?"Aksa tau, sangat sulit untuk mengambil hati Aliciana, lebih baik dia mengajak Aliciana berteman saja.
Aliciana mendongak menatap Aksa dengan wajah kusut seperti baju yang belum disetrika.
"Lo nangis?"dengan cepat Aliciana menggeleng.
"Enggak, tadi sedikit terharu sama ucapan lo yang woahh itu."Aksa terkekeh kecil dengan gemas ia mencium pipi Aliciana.
"Ini pipi apa bakpao? Bulet."Aliciana mendengus.
"Jangan lancang ya. awasin tangan lo, gue mau turun."bukanya menjauhkan tangannya, Aksa malah tambah mempererat rangkulan pada pinggang Alicia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Is Broken
RomantikDisebuah rumah megah nan besar bak istana ada seorang putri yang menginginkan kebahagiaan. Namun, apa yang dia inginkan tidak pernah dia dapatkan. Kedua orangtuanya membencinya, rumah pertama yang dia harapkan malah menghancurkan mentalnya. Istana i...