Milikku

490 34 1
                                    

"Aku masih mencintaimu, tapi aku sudah tidak menginginkan mu."



~~

Aliciana memutar bola matanya malas, ini yang membuat Aliciana malas untuk tetap tinggal dirumah nya. Alzero selalu datang kesana dan mengganggunya, berkali-kali juga dia mengucapkan cinta kepada Aliciana. Apakah Aliciana jual saja rumah ini dan membeli rumah baru?

"Pulang gak!"Alzero menggeleng keras, dia tetap berdiri didepan pintu rumah Aliciana.

"Aku gak mau sebelum kamu memaafkan aku dan kembali mencintai aku cia."Aliciana menghela nafas jengkel.

"Udah berapa kali gue bilang! Gue udah maafin lo, tapi gue gak bisa kayak dulu lagi dan gue gak akan mau! Sudah cukup penderitaan gue Al! Gue udah muak! Gue udah gak sanggup! Silahkan pergi dari sini!"Alzero menunduk lesu.

"Apa sesakit itu?"Aliciana mengangguk.

"Sakit banget, lo gak akan tau rasanya gimana? Lo gak akan tau rasanya jadi gue."tanpa Aliciana sadari satu tetes air mata jatuh dipelupuk matanya."gue mohon sama lo, cukup! Berhenti gangguin gue! Pergi dari hadapan gue! Jangan pernah kembali! Karena gue gak akan pernah bisa ngelupain rasa sakit yang udah pernah lo torehkan dihati gue Al! Sakit itu selalu gue ingat, setiap mengingatnya gue semakin benci sama lo. sorry, because the pain is what makes me like this."

"Maaf Cia, gimana caranya biar aku bisa menebus kesalahanku, aku mohon jangan seperti ini."Aliciana melepas kasar tangannya yang digenggam Alzero, dengan kasar dia menutup pintu rumahnya meninggalkan Alzero yang masih diteras menggedor gedor pintu rumahnya.

Aliciana berlari menaiki tangga dengan tangisan nya, dia memasuki kamar mandi dan menguyur seluruh tubuhnya dengan air shower. Aliciana merosot terduduk dilantai kamar mandi dengan tubuh yang sudah basah kuyup. Isakan demi isakan terdengar.

Sakit yang Alzero torehkan selalu terngiang dibenaknya, sakit yang kedua orang tuanya tinggalkan tidak pernah bisa dia lupakan. Terkadang Aliciana ingin hilang ingatan saja agar tidak mengingat semua kenangan pahit itu.

Tidak sedikit penderitaan yang Aliciana terima, mulai dari orang tuanya yang tidak pernah menganggap nya ada, perlakuan Alzero yang kasar kepadanya, hingga temannya sendiri bahkan mengkhianatinya. Segitu tidak pantas kah Aliciana bahagia?

"Gue benci! Gue benci kalian semua! GUE BENCIIII!"

★★★

Seorang pria gagah berdiri menatap hamparan gedung menjulang tinggi dari kaca transparan diruang kerjanya. Dia tersenyum kecil sembari menatap ponselnya. Dia akan menghubungi gadis itu dan menjadikan gadis itu miliknya sepenuhnya.

Pria itu tau ada seorang pemuda yang selalu menganggu gadisnya. Tapi gadis itu selalu menolak karena sakit hatinya. Bagus! Alanza sangat beruntung untuk itu.

"Hello" ucap orang diseberang sana.

"Hai baby, aku sudah mengirimkan supir untuk menjemput mu. Datang lah ke perusahaan ku sekarang."

"Ngapain? Kalau masalah kerjaan hubungin sekretaris saya aja, saya lagi cuti gak bisa di ganggu, bye."

"Kalau kamu matikan, kontrak kerjasama kita batal. dan kamu harus membayar denda sebesar 2 milyar."ujarnya mutlak.

My Heart Is BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang