Happy reading 💕
~~~~~~~~~~~~Flashback ON.
Seoul, 2014.
"Kau lihat, gadis kutu buku yang baru saja melewati kita." Minhyun mengintruksi Daniel agar mengikuti arah pandangnya."Hmm." Daniel berdehem, malas menanggapi tingkah aneh temannya ini.
"Kau mengenalnya?"
"Tidak dalam artian dekat. Aku hanya tau bahwa dia adalah mahasiswa kedokteran terbaik diangkatannya." Tentu saja, siapapun tahu bahwa gadis itu selalu mendapatkan nilai yang menakjubkan dan dinobatkan sebagai mahasiswa kedokteran terbaik dikampus ini.
"mau mencobanya?"
"maksudmu hyung?" Daniel sungguh tidak mengerti, hal gila apalagi yang dipikirkan oleh Minhyun saat ini.
"sepertinya dia juga cukup menarik." Minhyun tersenyum penuh arti.
"Tidak, hyung. Hal gila apapun itu yang sedang kau pikirkan aku tak tertarik. Dan tentu saja dia bukanlah tipeku sama sekali, lebih baik kau menantangku untuk mengambil hati si sexy Hayoung, aku lebih percaya diri untuk itu."
"Hayoung telalu mudah untuk ditaklukkan, dan terlalu mudah ditebak atas apa yang dia butuhkan. Tapi gadis itu membuatmu seperti ingin menyelesaikan sebuah teka-teki."
"Kenapa tidak kau kencani saja. Kenapa harus menantangku segala, hyung?"
"aku ingin tau, antara dirimu dan aku, dia lebih memilih tipe pria seperti apa. Bukankah itu akan menyenangkan?"
"Hyung, kau menyukainya?" Daniel menyipitkan matanya memandang Minhyun.
"KAU GILA! Tidak mungkin aku menyukai wanita kaku seperti itu. Aku hanya penasaran, itu saja."
"Baiklah, aku akan menerimanya. Tapi jika aku yang berhasil kau harus memberiku imbalannya, okay?"
"Okay."
Ini adalah awal, dimana segala permainan gila antara Hwang Minhyun dan Kang Daniel berawal. Saat itu mereka hanya menganggap bahwa segala hal yang mereka lakukan hanyalah untuk kesenangan mereka saja.
"Hyung .... Minhyun hyung." Daniel berlari menghampiri Minhyun yang terduduk dikursi pojok kantin.
"Kau kenapa?" Minhyun bertanya setelah melihat Daniel terduduk dihadapannya dan sedang mengatur napasnya.
"Hyung, tebak apa yang kudapatkan hari ini?" Minhyun menurunkan buku yang sebelumnya berada dihapannya, lalu beralih menatap Daniel.
Daniel mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan satu nomor yang telah tersimpan di kontaknya. "aku berhasil mendapatkan kontaknya, hyung."
"Bagaimana bisa?" Jujur, Minhyun sudah berusaha mencari perhatian gadis itu, tapi masih tetap diabaikan. Sedangkan Daniel, bagaimana mungkin ia mendapatkan kontaknya secepat ini.
"kau melakukannya terlalu jelas, hyung. Sedangkan aku mempunyai taktik, begitulah cara memikat wanita." Minhyun hanya mendengus, tentu saja, ia adalah orang yang tulus, sedangkan Daniel penuh dengan kepalsuan.
"sepertinya kau harus lebih berusaha, hyung. Atau kau lebih memilih untuk menyiapkan uangmu untukku."
*****
Mirae sedang berada di perpustakaan dan terduduk disalah satu kursi sambil menyelesaikan bacaannya, saat dirasa ada seseorang yang memeluk lehernya dari belakang, ia berbalik dan mendengus.
"berhentilah belajar, sayang. Lebih baik temani aku makan, aku lapar."
Tidak bisa mengelak, Mirae segera menutup buku bacaannya dan melepas kaca mata bacanya. "kita akan kemana?"
"menurutmu menu apa yang enak untuk hari ini?" Daniel membantu Mirae membereskan buku-bukunya.
"bagaimana jika aku saja yang memasak ditempatmu, tidak perlu pergi mengililingi restoran, aku sedang malas keluar."
"Baiklah, sepertinya itu ide yang bagus."
"Mana janjimu, hyung?" Daniel dan Minhyun saat ini sedang berada di apartment Minhyun, sebelumnya mereka telah berjanji untuk bermain play station bersama.
Ya, tepat tiga bulan perjanjian mereka dibuat, Daniel berhasil melakukannya. Daniel berhasil menaklukkan si kaku Mirae dan mengajaknya berkencan.
"Kita tunggu saja hubunganmu berjalan delapan bulan. Dan buat ia benar-benar jatuh hati kepadamu dan mempercayaimu, aku akan memberikan apa yang kau inginkan."
"baiklah, itu hal yang mudah, hyung."
"bagaimana rasanya berkencan dengannya?" Minhyun benar-benar pensaran, jujur saja ia sempat menyukai wanita itu, tipe wanita yang sulit untuk ditebak.
Daniel terseyum "Wah, kau seperti menaiki roller coaster, hyung. Rasanya sungguh menakjubkan, dari luar ia tampak dingin dan sulit untuk didekati. Tapi kenyataannya ia adalah orang yang hangat, dan penuh kasih." Diawal hubungan mereka Daniel benar-benar dibuat terkejut dengan perubahan sikap Mirae.
Mirae yang selalu mengerti dan tak pernah menuntut apapun darinya, Mirae yang selalu siap mendengarkan keresahannya, Mirae yang selalu memperhatikan makanannya dan selalu datang jika Daniel meminta.
Sungguh, Daniel dibuat terkagum akan semua hal yang ia dapatkan dari Mirae, dan tanpa ia sadari bahwa ia juga telah terjatuh atas permainannya sendiri.
*****
"Ambillah mobilku, kau berhasil melakukannya." Daniel menerima kunci mobil keluaran terbaru dari lemparan Minhyun. Seketika ia terdiam, apakah ini benar? Apakah keputusannya kali ini sudah benar untuk meninggalkan Mirae sesuai dengan kesepakatan mereka.
"Kau tidak suka dengan hadiahnya." Daniel menatap Minhyun yang sedang berdiri disampingnya.
"Aku suka. Hanya saja ..." Daniel tidak tahu harus menjelaskan darimana, tapi yang pasti ia sendiri juga ragu atas keputusan apa yang akan ia ambil, bertahan karena sudah terbiasa atau melepaskan sesuai dengan janji yang telah ia buat.
"Apalagi yang kau ragukan? Jangan bilang kau sekarang menyukainya."
"Tidak mungkin, hyung. Kau tau sendiri aku berkencan dengannya hanya karena taruhan darimu, aku telah berhasil kan, hyung?" bohong, nyatanya semua itu adalah sebuah kebohongan, Daniel hanya malu mengakui bahwa ia benar-benar telah jatuh hati kepada sosok Mirae.
"Inikah yang kau maksud bahwa kau mencintaiku?" Daniel dan Minhyun seketika membalikkan badan mereka, melihat dengan jelas siapa yang sedang berdiri didepan mereka saat ini.
"Mirae-ya." Daniel bergumam, ia tidak menyangka bahwa Mirae akan mengunjungi apartment-nya hari ini, dan mendengar semua percakapan mereka sedari tadi.
"Sudah puaskah kau, Kang Daniel?"
"Sayang .... aku bisa jelaskan." Daniel mencoba menggapai lengan Mirae, namun Mirae terus saja menghindar.
"Sudah cukup. Kita selesai, kuharap kau dan aku tak akan mempunyai urusan lagi setelah ini, aku pergi." Tepat setelah Mirae menyelesaikan ucapannya dan berbalik badan untuk segera melangkah pergi, air matanya jatuh bercucuran, sekuat apapun ia mencoba kuat, namun hatinya juga tak bisa berbohong atas kesakitan yang ia rasakan saat ini.
Sudah cukup, tak ada lagi yang perlu ia dengar. Jelas-jelas Daniel mengajaknya berkencan demi taruhannya berasama temannya, Hwang Minhyun. Untuk kedepannya, mirae tak akan berharap lebih, semua sudah selesai.
*****
TBC
Hello 😊
Terimakasih telah mampir dan membaca story ini, terima juga atas dukungannya.
See you 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny - KANG DANIEL (END)
FanfictionTidakkah kau tahu, bahwa semua cerita telah memilih jalannya masing-masing. Kau, aku, dan cerita masa lalu .... sudah berapa banyak luka yang harus ku simpan karenamu? takdir macam apa yang sedang menghampiri kita? Main Cast : - Kang Daniel. - Yoon...