Chapter 20 (END)

27 8 1
                                    

Happy reading  ♥️
-------------------------

Daniel mengalihkan pandangannya dari luar kafe setelah melihat seorang wanita terduduk dihadapannya. Ia tersenyum tipis sebagai sapaan. Dan wanita tersebut hanya membalas dengan anggukan kecil.

"Emm, Yoora-ssi, terima kasih telah datang." Yoora lagi-lagi hanya mengangguk.

"Jadi begini, maksudku mengajakmu bertemu hari ini, aku ingin meminta maaf padamu. Aku tahu bahwa mungkin saja kesalahanku bisa menyakitimu, maka dari itu aku meminta maaf kepadamu."

Yoora terlihat menghela napasnya "Daniel-ssi, aku ingin bertanya, apakah semenjak awal kau memang sudah berniat untuk mempermainkan ku? Bukankah awalnya kau setuju dan mengatakan akan mencoba, lalu mengapa sekarang secara tiba-tiba kau berubah pikiran dan memutuskan perjodohan ini?"

"Tidak, tak ada sedikitpun niat untuk memberimu harapan atau mempermainkan mu, awalnya aku benar-benar berpikir bahwa aku akan mencoba. Tapi sekarang tidak bisa, wanita yang dulu pernah ada di hidupku sekarang kembali hadir, dan aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini lagi."

Yoora hanya terdiam, jadi benarkah seorang Kang Daniel juga bisa mencintai seseorang seperti ini? Kalau benar, haruskah ia turut merasa bahagia?

"Aku dulu membuatnya berada dalam situasi sulit, hingga pada akhirnya dia membesarkan anak kami seorang diri. Dan sekarang dia kembali dan aku tidak ingin lagi kehilangan mereka. Jadi maaf, aku benar-benar ingin mengakhiri ini semua."

Yoora mengangguk "sejujurnya aku juga tidak punya hak lebih untuk menuntut, karena aku tau kita dipertemukan dengan saling tidak mempunyai rasa lebih satu sama lain."

Yoora melirik Daniel sekilas lalu menyesap minumannya "namun yang membuatku marah kemarin adalah karena kupikir kau sedang memepermainkan ku. Tapi setelah tahu semua alasanmu, aku bisa mengerti, bahwa memang seharusnya kita bersama dengan orang yang kita cintai."

Yoora kembali meneyesap minumannya "jadi aku menerima keputusanmu untuk membatalkan perjodohan ini."

Daniel tersenyum, ada perasaan lega yang tergambar jelas dalam senyumannya "terima kasih."

Yoora mengangguk "senang bisa mengenalmu, Daniel-ssi. Aku permisi, kuharap kalian bahagia."

Daniel mengangguk "kau juga Yoora-ssi."

Yoora segera bangkit dan membungkuk sebagai salam perpisahan. Ia melangkah pasti meninggalkan meja mereka dan berjalan keluar dari kafe, menyisakan Daniel yang menghela napas lega berkali-kali dalam duduknya.

*****

Saat ia kembali ke rumah Mirae jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Keadaan rumah sudah sangat sepi, biasanya ada suara tawa nyaring David mengisi tiap sudut rumah, tapi sepertinya saat ini David sudah tertidur, begitu juga dengan Mirae. Hanya lampu yang terletak antara dapur dan ruang keluarga yang dibiarkan hidup, sedangkan keadan ruang utama sudah gelap.

Daniel melangkah perlahan agar tidak menimbulkan keributan, ia masuk ke kemar David dan melihat David yang sudah terbaring nyaman diatas kasurnya dengan dengkuran halus. Ia tersenyum kemudian mengecup puncak kepala David dengan pelan, lalu memutuskan untuk kembali keluar dari kamar dan beralih ke kamar sebelah.

Saat ia membuka pintu keadaan kamar juga hanya remang-remang, ia melihat Mirae yang tertidur menyamping dengan memeluk sebuah guling.

Daniel memutuskan untuk ke kamar mandi terlebih dahulu, ingin membersihkan tubuhnya dan mengganti bajunya. Saat keluar dari pintu kamar mandi ia hampir saja berteriak kaget saat mendengar suara Mirae. Ia kira Mirae sudah tertidur, atau apakah ia membangun Mirae?

Our Destiny - KANG DANIEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang