Happy reading ♥️
------------------------Bunyi pintu rumah yang diketuk menghentikan gerak Mirae yang sedang menyusun makanan dimeja makan. Ia melepas celemek yang ia kenakan dan menyampirkannya ke sandaran kursi, kemudian berlalu kearah pintu depan.
"Hi."
Mirae tersenyum membalas sapaan lelaki yang berada dihadapannya saat ini. Aroma maskulin dari parfum yang lelaki itu gunakan menguar bersamaan dengan senyumnya yang semakin melebar.
"masuklah."
"dimana David?" tanyanya yang begitu ia masuk tak melihat keberadaan malaikat kecilnya sedikitpun. Ia mengikuti langkah Mirae yang berlalu kearah meja makan.
"David masih tidur."
Daniel membuka jas yang ia kenakan dan meletakkannya begitu saja dikursi makan, membuka kancing lengan kemejanya dan menggulungnya hingga ke siku.
"stop, diam disitu." Mirae mendorong pelan tubuh Daniel hingga terduduk kembali di kursi. Ia menghentikan aksi daniel yang ingin membantunya menyalin kuah sop ke dalam mangkuk.
"tapi aku ingin membantumu."
"ini bukan pekerjaanmu, Daniel. Lagian nanti kemejamu bisa kotor."
Daniel melirik kemeja putih yang ia kenakan "kalau begitu aku buka saja." ucapnya tanpa beban.
Mirae menghela napas, seharusnya ia tahu bahwa David dan Daniel itu sama. Sama-sama keras kepala.
"lebih baik kau ke kamar Dave, bangunkan dia. Dan bantu dia memilih pakaiannya."
Daniel langsung bergegas bangkit dari duduknya dan berlalu kearah pintu kamar David yang terletak tepat disamping pintu masuk ruang makan.
Mirae terkekeh kala mendengar teriakan kesal David karena tidurnya terganggu. Sudah pasti karena ulah Daniel yang mencium wajah David berulang kali, hal itu sudah menjadi kebiasaan daniel untuk membangunkan David, dan terbukti hal itu cukup efektif untuk dilakukan.
Sekitar 20 menit lebih, Daniel keluar dari kamar dengan David yang berada di gendongannya. Mirae tertawa melihat wajah david yang terlihat putih di beberapa bagian karena bedak yang tidak rata. Daniel meletakkan jari telunjuknya dibibir memberi tanda untuk Mirae. Sepertinya Daniel sengaja membuat wajah David seperti itu.
"baiklah. Ayo duduk, kita sarapan dulu."
Daniel mendudukkan David disampingnya berseberangan dengan Mirae. Kemudian menyendokkan nasi kedalam piring David, Mirae hanya tersenyum ketika melihat hal itu.
"kau akan kerumah sakit hari ini?" Daniel melirik sekilas Mirae yang telah mengganti baju santainya menjadi baju kerjanya.
"ya, aku ada jadwal operasi hari ini." Mirae menyendokkan makanannya sebelum kembali berbicara "Dave hari ini akan aku titipkan ke tempat pengasuhnya."
David menggeleng ribut "tidak mau. Dave mau ikut mommy."
"tapi sayang hari ini mommy akan seharian penuh di ruang operasi."
"nanti Dave akan ikut sama paman Jae saja." David tetap saja tak ingin ditinggal.
Mirae menghela napas pasrah. "paman Jae juga akan memiliki jadwal yang sibuk hari ini."
Daniel mengelus belakang kepala David. Ia meringis, David benar-benar menuruni sifatnya.
"biar David ikut denganku saja."
"kau yakin?" Mirae menatap Daniel.
Daniel mengangguk yakin "aku tidak ada rapat penting hari ini, hanya pertemuan dengan beberapa ketua divisi saja. Dan disana nanti juga akan ada Minhyun hyung, jadi kau tidak perlu khawatir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny - KANG DANIEL (END)
FanfictionTidakkah kau tahu, bahwa semua cerita telah memilih jalannya masing-masing. Kau, aku, dan cerita masa lalu .... sudah berapa banyak luka yang harus ku simpan karenamu? takdir macam apa yang sedang menghampiri kita? Main Cast : - Kang Daniel. - Yoon...