Chapter 19

35 12 4
                                    

Happy Reading  ♥️
--------------------------

Mirae tak dapat menahan kekehannya ketika melihat David yang memanggil namanya dengan merentangkan kedua belah tangannya. Mirae segera berlari untuk memeluk tubuh David.

"Aku tak dipeluk?"

Mirae melihat Daniel yang berdiri tepat dibelakang David, kemudian mengedipkan sebelah matanya, membuat Daniel terkejut "kemarilah, daddy." Tentu saja Daniel dengan senang hati membawa tubuhnya untuk ikut berjongkok memeluk dua orang kesayangannya.

"Aigoo, benar-benar keluarga bahagia." Mirae melepaskan pelukannya kemudian bangkit dari jongkoknya dan tertawa saat Yena, rekan sesama dokternya lewat dan menyapa.

"Sampai jumpa lusa, dokter Yoon." Ucapnya lagi, dan Mirae hanya mengangguk pelan dengan senyumannya

"Sunbae-nim, sampai jumpa."

Ia juga mengangguk dan tersenyum membalas sapaan juniornya yang juga berlalu melewati mereka.

"Ayo pulang." Mirae menggenggam tangan David dan berjalan lebih dulu. Koper? Biarkan saja Daniel yang bawa.

"Siapa lelaki yang menyapamu tadi?" Mirae menahan rasa gemasnya saat melihat Daniel yang acuh tak acuh. Berpura-pura tak peduli dan sibuk dengan kemudinya.

David sudah tertidur di pangkuan Mirae sejak tadi.

"Salah satu juniorku."

"Tapi aku tak pernah melihatnya di rumah sakit sebelumnya. Ia spesialis jantung juga?"

"Ya, tapi dia berada di rumah sakit yang berbeda. Makanya kau tak pernah melihatnya. Kami juga baru mengenal selama beberapa hari yang lalu."

Daniel menganggukkan kepalanya "baru kenal tapi dia sudah sok akrab ya."

Mirae terkekeh, benar-benar tak sanggup saat melihat Daniel yang dalam mode posesif seperti ini "tentu saja. Kami harus berteman agar bisa saling bertukar ilmu." Mirae menatap Daniel "aku benar-benar tak ada waktu untuk macam-macam disana, yang ada di pikiranku setiap saat hanyalah kalian."

Daniel tersenyum puas.

"Kau lelah?"

Mirae menggeleng "tidak juga. Perjalanan Jeju ke Seoul tidaklah terlalu melelahkan."

Daniel mengangguk "kalau begitu kita jangan pulang dulu. Ayo makan malam diluar, baby. Dan aku juga ingin berjalan-jalan sebentar denganmu."

Adakah dalam kamus Mirae untuk menolak segala keinginan Daniel? Tentu saja, ia akan dengan segera menyetujuinya.

*****

Mirae keluar dari kamar mandi dan melihat Daniel yang terduduk di ranjang bersandar pada headboard dengan ponsel yang berada di genggamannya.

Daniel tersenyum melihat Mirae yang telah berganti menjadi baju tidur "kemarilah, sayang."

Mirae segera naik keatas ranjang dan ikut bergabung dengan Daniel. Memperbaiki posisi tubuhnya agar nyaman berada dalam dekapan Daniel.

"David bagaimana?"

Daniel mengecup puncak kepaka Mirae "sudah ku pindahkan ke kamarnya."

Semenjak pulang dari acara jalan-jalan tadi, David memang sudah mengantuk berat. Setelah Daniel membantunya untuk berganti baju dan mencuci muka barulah David tertidur nyaman dikasurnya, Mengabaikan Daniel yang terkekeh melihat wajah lucunya.

"Kau lelah?"

Mirae hanya menggeleng. Sebenarnya tubunya cukup lelah setelah perjalanan dari Jeju dan kemudian jalan-jalan diluar tadi, namun matanya belum terasa berat. Ia masih ingin menikmati kenyamanan ini.

Our Destiny - KANG DANIEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang