Chapter 17

29 12 0
                                    

Happy reading  ♥️
-------------------------

"disana, hyung." Daniel menunjuk kearah jisung yang melambaikan tangannya. Membuat Minhyun yang sebelumnya memandang berkeliling jadi menetapkan arah pandangannya kepada meja yang terletak dipojok ruangan.

"hei, ada siapa ini?" Jisung merentangkan tangannya ketika melihat David yang berjalan disamping Daniel. Ia meraih tubuh David dan mendudukkan di pangkuannya, sementara daniel hanya bisa pasrah anaknya diambil alih.

David terlihat asik bercerita dengan Jisung, tentang segala hal. Dari semenjak ia bertemu Daniel hingga pergi berkeliling ke taman hiburan bersama Daniel dan Mirae, hal itu membuat Jisung menatap Daniel penasaran.

"makan dulu, Dave." Setelah pelayan mengantarkan makanan mereka, David segera turun dari pangkuan jisung dan beralih meminta didudukkan disamping sang ayah. Kemudian menyendokkan makanannya secara perlahan.

Tentu saja Mirae sudah membiasakan David untuk makan sendiri semenjak ia berumur tiga tahun. Daniel hanya terkekeh gemas melihat tangan mungil David berusaha menyendokkan butiran-butiran nasi ke dalam mulutnya. Sungguh, Daniel sangat ingin mencubit pipi chubby itu.

"ngomong-ngomong ini sungguh aneh ya. Aku yang baru saja menikah tapi Daniel yang duluan punya anak." Sungwoon yang sedari tadi diam menyaksikan ayah dan anak itu akhirnya angkat bicara.

Daniel terkekeh "sepertinya kau harus lebih berusaha, hyung."

Jisung tersenyum simpul "lalu bagaimana dengan Mirae? Sudahkah kau berusaha untuknya?"

Daniel terdiam, Minhyun pun begitu. Karena ia tahu bagaimana sulitnya Mirae untuk menerima Daniel kembali, dan ia tidak yakin jika Mirae dengan semudah itu juga membuka hatinya kembali.

Daniel mengangguk "aku sedang berusaha, hyung. aku sedang mencoba untuk membuatnya kembali padaku lagi."

Mereka dapat melihat seberapa besar kesungguhan yang ada pada diri daniel saat ini. Terlepas dari semua hal yang terjadi diantara Daniel dan Mirae, mereka hanya ingin yang terbaik bagi keduanya.

*****

Daniel menarik selimut untuk menutupi tubuh David, ia tersenyum kala mendapati wajah tenang David yang tertidur pulas. Ia mengecup pelan dahi David, kemudian memutuskan untuk turun dari ranjang. Jam sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam, tapi Mirae belum juga menampakkan tanda-tanda kehadirannya.

Seketika Daniel gelisah. Ia tidak tahu bagaimana jadwal kerja Mirae seharusnya, tapi tentu saja ia akan khawatir jika Mirae belum juga kembali bahkan hingga malam seperti ini, dan juga nomor Mirae tidak bisa dihubungi sama sekali.

Daniel keluar dari kamar David dan duduk di sofa ruang tamu. Memposisikan ponselnya ke telinga, bersiap menunggu jawaban dari sambungan telepon.

"hyung kau dimana?"

"aku dirumah. Ada apa?"

"bisa kau kirimkan nomor Jaehwan padaku?"

"Jaehwan? ada apa memangnya?"

"Mirae belum pulang, hyung."

"Mirae belum pulang?" tanya Minhyun memastikan.

"ya. Memang katanya dia ada jadwal operasi hari ini, tapi bukankah seharusnya sekarang dia sudah kembali? Dan nomornya juga tidak bisa dihubungi"

Minhyun terkekeh diseberang sana "kenapa kau se-khawatir ini? Kurasa hal yang wajar nomornya tidak bisa dihubungi jika ia sedang ada jadwal operasi."

Our Destiny - KANG DANIEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang