Happy reading ♥️
--------------------------Suasana di dalam mobil menjadi sangat sunyi semenjak dua orang dewasa tersebut memasukinya. Tak ada siaran radio, tak ada lontaran kalimat dari masing-masing, hanya ada suara deru mesin mobil yang terdengar sepanjang perjalanan.
Mirae menghela napas. Setelah sebelumnya Mirae izin pulang dari rumah keluarga Kang, dengan tiba-tiba Daniel menawarkan untuk mengantarkannya. Tetap saja awalnya ia berkilah mengatakan akan dijemput oleh Jaehwan, namun Daniel tetaplah Daniel yang keras kepala.
Perkenalan mereka sebelumnya dihadapan nyonya dan tuan Kang sangat mengejutkan untuk Mirae. Bahkan rasanya ia tak ingin lagi kembali kesana jika sewaktu-waktu nyonya Kang memintanya untuk datang, ia tidak tahu harus bersikap bagaimana dengan daniel dihadapan orang tuanya. Entah memaki Daniel dengan mengatakan semua perbuatan brengseknya kehadapan orang tuanya atau malah berpura-pura sebagai orang asing yang tak pernah mengenal sebelumnya.
Mirae menekan jari-jari tangannya di pelipisnya yang terasa berdenyut. Jika memang Daniel tak ingin berbicara dengannya saat ini, mengapa sebelumnya mencari banyak alasan dihadapan orang tuanya untuk membujuknya mengantarkan ia pulang.
Mirae melirik sekilas kearah Daniel, lelaki itu benar-benar tak bisa lagi diprediksi oleh Mirae atas sikapnya. Mirae kembali melarikan tatapannya kearah depan menatap jalanan, lalu kemudian menghela napasnya lagi.
"kau tidak apa-apa?" Mirae hanya menggeleng pelan.
"tolong antar kan aku ke alamat Jaehwan." Ucap Mirae pada akhirnya sembari menyodorkan ponselnya yang menampilkan map yang dituju.
Berhasil ! daniel melambatkan laju mobilnya dan benar-benar menatap kearah Mirae sepenuhnya.
"kenapa harus kesana? Ini sudah larut." Daniel tak dapat menahan rasa penasarannya.
"aku akan menginap disana."
"kenapa harus dengannya? Tidak, maksudku kenapa kau harus kesana?"
Entah Mirae harus senang atau malah biasa saja terhadap sikap posesif daniel yang seperti ini.
"anakku bersama Jaehwan."
Sejenak hanya hening yang tersisa. Mirae sedang mencoba, mencoba untuk mengatakan semuanya, ia telah memantapkan hatinya. Tapi ketika dihadapkan dengan kenyataan ternyata hal itu lebih sulit dari yang ia bayangkan.
Dua orang dewasa tersebut sibuk menyelami pikiran masing-masing, membiarkan sunyi merenggut setiap kata yang sangat ingin mereka lontarkan.
Daniel berdehem pelan ketika mobil telah berhenti tepat dihalaman rumah Jaehwan, namun Daniel tak berniat sedikitpun untuk membuka kunci pintu mobil. Menurutnya tuhan telah memberinya kesempatan untuk memperjelas semuanya dengan Mirae, dan ia tak akan menyia-nyiakan hal itu.
"boleh aku berbicara sebentar denganmu?"
"sure." Mirae mengangguk.
"David tidak sedang menunggumu kan?"
Mirae terkejut dan menetap daniel sepenuhnya. Namun setelah ia mencoba mengerti darimana Daniel mengetahui tentang David, akhirnya ia tersenyum tipis.
"David sudah tertidur, maka dari itu aku memutuskan untuk menginap di tempat jaehwan."
Daniel menganguk, ada kelegaan yang timbul dalam dirinya. Mengetahui fakta bahwa Mirae ditempat Jaehwan hanya karena David, bukan karena Jaehwan yang memintanya sendiri.
Daniel menatap genggaman tangan Mirae yang terkepal dipangkuannya. Ia tahu bahwa Mirae juga merasa gugup sama sepertinya, dan ia rasanya sangat ingin mengenggam tangan itu untuk menenangkan wanitanya. Wanitanya? Bolehkah Daniel masih menganggapnya begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny - KANG DANIEL (END)
FanficTidakkah kau tahu, bahwa semua cerita telah memilih jalannya masing-masing. Kau, aku, dan cerita masa lalu .... sudah berapa banyak luka yang harus ku simpan karenamu? takdir macam apa yang sedang menghampiri kita? Main Cast : - Kang Daniel. - Yoon...