Chapter 06

34 15 0
                                    

Happy reading   💕
~~~~~~~~~~~~~

“Kau sudah bosan hidup?” Minhyun geram dengan sikap Daniel kali ini, bermain-main dengan banyak wanita, lalu kemudian sengaja menampakkan dirinya bahwa ia telah berselingkuh. Dan berakhir dengan wajah Daniel yang memar akibat tamparan keras dari wanita yang telah merasakan sakit hati karenanya.

“Pelan-pelan hyung, ini sakit.” Daniel merengek kala merasakan Minhyun menekan luka diawajahnya.

“salahmu sendiri. Luka kemarin saja belum sembuh dan sekarang kau menambah lagi dengan luka dari wanita barumu. Sungguh menakjubkan sekali.” Minhyun tertawa mengejek, sebrengsek apapun dirinya, paling tidak Minhyun tidak akan mengencani banyak wanita dalam satu waktu.

“Jika kau semakin berulah seperti ini karena dia. Kejarlah, seharusnya kau meminta maaf bukannya malah membalasnya dengan cara ini karena ia telah meninggalkanmu.” Minhyun menghela napas berat, kelakuan Daniel semakin menjadi-jadi, dan sekarang Daniel sudah melibatkan orang lain untuk menyelesaikan masalahnya, Yoon Jisung, sepupu Daniel.

Alasannya karena Jisung pandai berkata-kata dan akan bisa menenangkan wanita yang telah Daniel sakiti. Sungguh alasan yang konyol, bilang saja Daniel hanya ingin lepas dari tanggung jawabnya.

“Disini kita yang salah, Niel. Jadi wajar jika ia yang memutuskanmu, dan berhentilah menampakkan diri didepannya dengan wanita digandenganmu. Kau pikir ia akan menyesal telah meninggalkanmu, yang ada ia akan semakin yakin bahwa kau adalah lelaki yang buruk, yang tidak pantas untuk ia cintai.”

“Hyung, apakah ia mau kembali dan memaafkanku atas apa yang telah aku lakukan padanya.” Daniel tertunduk.

Semua usahanya untuk membuat Mirae cemburu hanyalah sia-sia dan berakhir dengan Mirae yang selalu melewatinya tanpa perduli, seakan-akan mereka memang tidak pernah mengenal sebelumnya.

Sudah sebulan terakhir ini Daniel mencari keberadaan Mirae, wanita yang saat ini ada dihatinya.

Tapi seberusaha apapun Daniel, ia tidak pernah menemukannya, Mirae seolah menghilang tanpa jejak sedikitpun, semakin menimbulkan rasa bersalahnya dan juga Minhyun. Bagaimanapun Minhyun juga telah bersalah, karena ia yang menawarkan Daniel taruhan konyol itu.

*****

Taiwan, 2015.
“Sorry, can you help me?” Mirae bertanya ragu kepada lelaki yang berdiri tak jauh darinya, namun bagaimana lagi. Ia sungguh tak bisa menjangkau buku yang ia inginkan.

“Yes, of course.” Lelaki yang dimintai tolong segera membantu Mirae.

“Thank you.”

Lelaki itu tersenyum hangat, lalu kemudian bertanya “Are you korean?”

Mirae menganggukkan kepalanya “Oh, senang bertemu denganmu.”

“wah, jadi kau juga berasal dari Korea?” Mirae bertanya yang dibalas anggukan oleh lelaki itu, Kim Jaehwan.

Setelah memutuskan untuk mengambil beasiswanya di taiwan, dan melanjutkan kuliah kedokterannya. Ia benar-benar menghilang dari Seoul, tanpa pernah kembali lagi, bahkan ketika libur semesterpun ia tak akan pulang, jikapun kembali ke korea, ia hanya pergi ke Busan, mengunjungi makam orang tuanya, sesekali.

Awalnya semua berjalan lancar, ia tak lagi melihat Kang Daniel lelaki yang dicintainya, ia juga tak akan lagi menyaksikan drama yang dibuat oleh Daniel dengan banyak wanita mainannya dan berujung dengan ia yang merasa tersakiti.

Namun, tepat sebulan ia memulai hidup barunya, masalah kembali datang, dan sempat membuatnya frustasi berat.

Bagaimana tidak, setelah ia mencoba untuk melupakan si brengsek itu, tapi secara tiba-tiba ia dikejutkan dengan kehadiran sosok baru.

Kehadiran sosok lain yang akan selalu membuatnya tak bisa melupakan Kang Brengsek Daniel. Sungguh, hal terberat yang ia lalui adalah saat ia harus meyakinkan dirinya bahwa ia mampu, ia bisa membesarkan buah hatinya seorang diri bahkan tanpa sosok suami sekalipun, dan Jaehwan ada untuk meyakinkannya saat itu.

Ia tak menyesal, tak pernah menyesal sekalipun akan kehadiran David, buah hatinya. Hanya saja berat untuknya jika harus dipertemukan lagi dengan lelaki itu, ayah dari Kang David.


Setelah empat tahun ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Seoul dengan memantapkan hatinya.

Ia mendapat tawaran pekerjaan di rumah sakit terbaik di Seoul bersama dengan Jaehwan, mau tak mau ia akan kembali, ini demi kebaikan David juga, ia harus menghidupi David dengan baik, dan David juga harus mengenal negara asalnya.

Flashback OFF.

*****

Seoul, 2019.
“Sedang melamunkan apa?” Mirae tersentak dari lamunannya saat suara Jaehwan memasuki pendengarannya.

Mirae tersenyum dan kembali mengarahkan pandangannya kelangit malam yang gelap “Kenapa seolah masa lalu menertawanku, Jaehwan-ah.”

Jaehwan tahu seberapa beratnya Mirae melalui semua masalahnya, untuk itu ia benci jika ada yang menyakiti sahabatnya ini, ia benci jika harus melihat Mirae terluka, lagi.

“Kenapa seolah takdir tak berpihak kepadaku. Mengapa hatiku tetap saja menginginkannya bahkan setelah apa yang ia berikan kepadaku. Mengapa Jaehwan-ah”

Jaehwan menyampirkan selimut tebal kepundak Mirae, cuaca semakin dingin, dan ia tak ingin Mirae membeku.

“Tak ada yang salah. Mungkin hatimu juga membutuhkan waktu.”

“bahkan setelah empat tahun?” Mirae benar dan Jaehwan tak bisa menyangkalnya, Mirae benar-benar telah jatuh sedalam-dalamnya kepada sosok itu.

“Jangan lupakan, jika kau tak bisa melupakan. Yang perlu kau lakukan hanya perlu menerima, agar setengah hatimu bisa diisi oleh yang lain, dan setengah hatimu lagi biarkanlah untuknya jika ia tetap ingin tinggal.” Jaehwan menatap Mirae sendu

“Dengan begitu kau akan menerima sosok baru, dan menjadikan ia yang berada di setengah hatimu yang lain hanya sebagai kenang. Kau hanya perlu menerimanya, jangan lupakan dan jangan pula mencoba untuk membenci, karena itu hanya akan sia-sia.”

Mirae tersenyum, Jaehwan benar. Selama ini ia selalu saja mencoba melupakan dan menumbuhkan rasa benci untuk lelaki itu, tapi sekeras apapun ia mencoba ia akan tetap gagal pada akhirnya.

Haruskah ia mencoba menerima kenyataan
saja bahwa hatinya memang masih menginginkan dan amat sangat merindukan sosok itu. Hingga suatu saat nanti, setengah hatinya akan sadar bahwa ia juga membutuhkan seseorang yang akan menginginkannya.

*****

TBC

Terima kasih atas dukungannya 😊
See you 👋

Our Destiny - KANG DANIEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang