19

14.2K 1.1K 96
                                    

Jangan lupa vote komen dan follow ya, karna notif kalian penyemangatku 🤗🤗
Dan maaf jika masih banyak typo wkwk
Mager revisi soalnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🦁🦁🦁

Ayah leon semakin mendekat dan semakin mendekat lalu dicengkramnya dagu leon dan dibuang secara kasar kekiri sampai leon terjatuh ke arah kiri juga. Sakit, itu yang dirasa leon bukan sakit karna penyakitnya tapi sakit batin yang dirasa leon baru saja leon merasakan kehangatan keluarga tapi semuanya hanya beberapa saat saja, rasanya leon ingin benar-benar dijemput oleh tuhan detik ini juga.

Leon menatap mata sang ayah yang semakin menajam itu, kali ini apa salah leon sampai semurka ini? Harusnya leon yang marah karna ayahnya melupakan janji untuk menjemputnya.

"Masih belum sadar juga" ucap ayah leon dengan datar. "Dasar anak gak tau diri!!" Sambungnya lagi.

Sakit,benar-benar hatinya sakit dengan ucapan sang ayah apa segitu parahnya kesalahannya sampai ayahnya seperti ini.

"A-apa salah leon yah" ucap leon terbata-bata karna sesak didadanya semakin tidak bisa terkontrol.

"Berdiri kamu!!!" Dengan sekali hentakan ayah leon menarik tangan leon menuju kekamar leon.

Leon mau gak mau mengimbangi langkah lebar ayahnya, dengan nafas yang tersenggal-senggal leon sedikit berontak memohon kepada sang ayah berhenti sejenak sesak didadanya benar-benar membuatnya tidak mendapatkan oksigen sama sekali.

"Yah hahhh bherr hah henti hah" mohon leon tapi tak digubris oleh ayahnya, ayah leon tetap berjalan dengan kasar dan leon kali ini pasrah.

Setelah sampai didepan kamar leon ayah leon mendorong leon dengan kuat dan itu membuat leon jatuh tengkurap, jika ayah leon tidak dalam kondisi marah dia pasti bisa teliti melihat tarikan nafas leon dari punggung. Tarikan nafas yang berat dan dan hembussan nafas yang pelan itu menandakan leon sesang dalam kondisi sangat sangat tidak baik-baik saja. Tapi itu semua hanya jika.

Di cengkram kaus leon dan dibalikkan tubuh leon menghadapnya kali ini, "gara-gara kamu sean sekarang berada dirumah sakit akibat syok!!" Bentak ayah leon.

Leon semakin tidak mengerti dengan ucapan ayahnya leon hanya mengernyit bingung dan selalu bergumam dalam hati apa salahnya?. "Sekali aja leon kamu ngalah dengan sean bisa gak?!!!" Sambung sang ayah.

Ditepis tangan sang ayah dari kausnya, leon terkekeh sinis dan mulai melupakan sesak yang lagi menerjangnya. Apa katanya? Mengalah? Hei sejak lahir aku sudah mengalah dengan sean kali ini aku tidak mau mengalah aku capek!!-pikir leon.

"Sejak kapan aku tidak mengalah dengannya?" Jawab leon dengan tidak menyebutkan nama sean atau kakak, karna leon sudah muak dan capek dengan drama hidupnya.

"SEJAK KAPAN YAH" sentak leon sekali lagi, membuat sang ayah terkejut dengan sentakan leon.

" Dari aku lahir aku rasa, aku sudah mengalah dengannya. Aku diasuh oleh bu surti, sampai aku besar seakan semuanya tidak menganggapku ada kalian tidak peduli dengan anak kalian yang satu ini yang lebih membutuhkan kasih sayang, ah atau bahkan aku memang sudah dianggap mati oleh kalian. Iya kan?" Ucap leon dan menekankan kata mati.

"JAGA UCAPANMU LEON!" Bentak sang ayah. "Harusnya kamu ngerti sean dari kecil anak yang lemah meskipun kamu bungsu tetap saja daya tubuh sean dibawahmu seharusnya kamu paham leon bahwa sejak dulu sean tidak punya teman dan sekalinya punya teman kamu merebut semuanya" sambung ayah leon.

LEON. [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang