24

14.6K 1.1K 31
                                    

Harus sabar sama pembaca ghoib:)
Maaf kalo banyak typo
Jangan lupa vote komen dan follow.

Tidak sampai 24 jam keluarga dimas sudah mengantongi surat-surat pengesahan untuk mengadopsi leon, dengan segera mereka menuju ke rumah sakit tempat dimana leon dirawat. Mereka ingin memberi kabar gembira kepada anak tunggalnya itu ah bukan-bukan dimas bukan anak tunggal lagi tapi anak sulungnya, ya itu lebih tepat.

"Ibu lega yah akhirnya impian dimas punya adik terwujud dan membebaskan leon dari kesakitan batin" ucap ibu dimas sambil menghela nafas pelan menandakan dia sangat amat lega dan bahagia.

"Iya bu ayah juga,pertama kali ketemu leon entah kenapa anak itu mempunyai daya tarik tersendiri untuk berada didekatnya. Dia lucu" jawab ayah dimas sambil menerawang awal jumpa dengan leon.

Tidak sampai 20menit mereka sudah sampai di gedung putih yang menjulang tinggi tempat dimana orang yang sakit atau sehat selalu berkunjung, dengan langkah pasti dan bahagia mereka melangkah masuk ke gedung itu menuju keruang rawat anak bungsu mereka.

Setelah sampai mereka langsung masuk dan mereka melihat dimas menggenggam tangan leon dan di tempel di pipinya sedangkan leon masih terpejam, masih menikmati mimpinya. Ada perasaan sedih ketika mereka melihat dimas yang selalu menunggu leon bangun setiap detiknya mereka berharap leon cepat-cepat sadar dan bisa menghabiskan hal-hal yang belum leon rasakan.

"Sayang" panggil ibu dimas kepada dimas.

Dimas masih terdiam memandang lurus wajah leon guratan wajah dimas sangat ketara sedih.

"Hei lihat sini sayang,ibu mau kasih kamu hadiah" panggil ibu dimas sekali lagi. Kali ini sambil menggapai wajah dimas dan diarahkan menghadap ke ayah dan ibu dimas.

Dimas masih menggenggam erat tangan leon seakan-akan tidak ingin membiarkan leon pergi dan tidak mau berpisah dengan leon. "Jangan sedih nanti adik kamu juga ikut sedih, kamu kan kakak leon jadi harus jadi panutan adik kamu. Kalau dimas kuat leon juga akan kuat" ucap ibu dimas memberi pengertian kepda dimas agar tidak sedih.

Sedangkan ayah dimas yang dari tadi diam saja mulai mendekati anak dan istrinya itu lalu memberikan sebuah surat-surat yang terbungkus apik oleh map coklat.

Dimas yang semulanya menunduk akhirnya mengangkat wajahnya menghadap ke ayahnya, menautkan alisnya menandakan dia sedang kebingungan dengan surat yang diberikan ayahnya.

"Kamu baca saja" singkat ayah leon dengan seulas senyuman tulus.

Dimas dengan gerakan lambat membuka surat itu, di buka map itu dan dikeluarkan isinya yang membuat dimas menganga tidak percaya. Matanya mulai memburam akibat air mata yang mulai menguap ke matanya, air mata yang membuat dimas bahagia.

"Yahh.. ja-jadi ini" dimas masih terlarut ketidakpercayaannya dengan isi surat yang menyatakan leon menjadi bagian keluarganya yang sah baik secara hukum, dan disetujui oleh keluarga leon.

Sambil mengusap surai hitam dimas ayah dimas pun hanya mengangguk dan tersenyum bahagia melihat anaknya juga bahagia."Kamu harus menjaganya leon selama ini sudah sangat menderita, leon masih kecil dan kita sebagai keluarga baru leon sebisa mungkin memberikan apa yang selama ini tidak didapat leon dikeluarga kandungnya. Mengerti?" Ucap ayah dimas.

Dimas hanya mengangguk dan dengan kilat kembali ke posisi dimana dia menghadap leon dan memeluk erat tangan leon yang terbebas dari infus, "kamu adikku sekarang" ucap dimas.

***

Kelvin duduk dihalaman mansionnya dia masih kecewa,sedih dan merasa tidak berguna sebagai anak sulung juga sebagai kakak bagi kedua adiknya.

Kelvin menatap awan yang mulai membentuk awan hitam dan mungkin dalam beberapa menit lagi akan ada air yang tiba-tiba turun tapi kelvin tidak memperdulikannya. Kali ini dia ingin membagikan perasaanya kepada air itu dan berharap air itu bisa membuatnya sedikit merasa tenang.

Sean yang berjalan ingin kedapur melihat kakaknya yang duduk di taman sean heran karna langit sudah menunjukan akan ada turunnya hujan tapi kakaknya masih duduk akhirnya menghampiri kakaknya.

"Kak" sapa sean.

Kelvin yang mendengar suara adiknya pun menoleh sekilas dan menghadap ke awan lagi.

"Kakak kenapa disini? Udah mau ujan ayo masuk" ajak sean tapi ajakan sean seakan angin lalu di telinga kelvin.

Sean pun akhirnya ikut terdiam disebelah kelvin bedanya dia menatap tanaman didepannya pikiran sean kosong tidak tau harus berpikir apa tapi perkataan kelvin membuat jantungnya berdetak cepat pikirannya mulai kalut dan khawatir.

"Leon sudah bukan keluarga kita" singkat kelvin tanpa menoleh ke sean.

Sean langsung bangkit dan berdiri didepan kelvin, matanya mulai berkaca-kaca mendengar ucapan kelvin. "Maksud kakak apa!" Tuntut sean nadanya sedikit membentak.

"Kamu pikir aja sendiri" setelah mengatakan itu kelvin bangkit dan mulai melangkah masuk sebelum itu terjadi sean dengan cepat memotong langkah kelvin dan menahan kelvin agar kelvin lebih menjelaskan perkataannya tadi.

"Maksud kakak apa" sekali lagi sean menuntut kelvin kali ini nadanya pelan.

Kelvin yang tidak tega melihat adiknya seperti ini pun menghela nafas pelan untuk mengontrol emosinya "keluarga dimas mengadopsi leon dan ayah menerimanya" jelas kelvin.

Sean yang mendengar itu menggeleng ribut dia tidak percaya akan hal itu, dia tidak percaya ayahnya setega itu, dan ini semua salahnya. Seandainya dia dilahirkan kan sehat, seandainya keluarganya tidak punya riwayat jantung, seandainya dia tidak egois dan masih banyak seandainya tapi hanya menjadi seandainya karna itu sudah terjadi dan garis takdir.

Kelvin langsung memeluk adiknya yang mulai menangis dan menggumamkan kata maaf,kembali,aku menyesal hanya itu kata yang di ucapkan sean di pelukkannya.

Hujan deras mulai turun membasahi kedua saudara itu seakan-akan hujan tau mereka sedang bersedih dan menyamarkan tangisan mereka dengan suara gemuruh menyembunyikan air mata mereka dengan airnya.

Tidak jauh dari tempat kelvin dan sean ada bunda mereka yang mendengar semua itu dan hanya bisa menangis sesal dan merasa gagal menjadi ibu untuk anaknya.

Tbc.....

Tinggal pencet bintang susah bgt ya:').
Sedih nih aku.
Sempet-sempetin ngetik disaat 1jam sebelum uas :').

Sempet-sempetin ngetik disaat 1jam sebelum uas :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEON. [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang