22

14.6K 1K 37
                                    

Maaf kalo masih banyak typo.
Jangan lupa like komen dan follow ya..
❤️❤️❤️❤️❤️🙂🙂🙂🙂🙂

Lelaki paruh baya yang baru saja menerima pesan singkat dari anaknya itu dengan santainya mengabaikan permintaan anaknya yang menyuruhnya ke rumah sakit lalu dia memilih pergi keruang kerjanya, dia bukannya tidak mengindahkan pesan itu hanya saja masih kesal dengan anak bungsunya yang membantahnya, katakan dia egois ya memang dia egois.

Kelvin setelah beberapa hari ada kegiatan di kampusnya yang membuat jarang pulang dan mengharuskan dia menginap di kos temannya. Kelvin memasuki rumah megah itu dengan lesu karna jujur badannya sedang tidak enak kali ini.

Kelvin mengernyit heran dengan keadaan rumahnya yang sepi biasanya jam segini ayah bunda dan sean akan berkumpul diruang keluarga, kelvin terus berjalan sampai dia mendapati hp ayahnya yang tergeletak di meja, hp itu terus berdering dan membuat kelvin mengurungkan niatnya untuk kekamar merebahkan badannya.

Tertera nama yang sangat jelas dihp itu yaitu nama sean dengan segera dia mengangkat terdengar suara dari seberang sana yang sedikit membentak.

" Ayah kemana aja!! "

" Halo kenapa dek ini bang kel " saut kelvin.

" Ah ternyata bang kelvin, bang mana ayah?" Tanya sean

"Gak tau tadi abang nemu hp nya ayah di meja ruang keluarga"
Kelvin bisa mendengar adiknya berdecak kasar menandakan dia sangat kesal.

"Bang, sekarang abang kesini ya ke rumah sakit yang biasanya sean periksa sean di ruangan vip mawar dekat ugd aku tunggu"

Dengan cepat sean mematikan telponnya sedangkan kelvin yang khawatir sean kenapa-kenapa langsung pergi tanpa mempersiapkan diri yang terpenting dia memastikan kalau sean tidak apa-apa, hanya sean yang dipikirannya saat ini.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah sakit yang dimaksud adiknya, setelah memarkirkan mobilnya kelvin langsung buru-buru ketempat yang sudah diberi tau adiknya. Kelvin mengatur nafas setelah sampai di ruang rawat tersebut. Tanpa permisi atau mengetok pintu kelvin langsung masuk.

Cklekk

Hal pertama yang kelvin dengar adalah mesin pendeteksi jantung, lalu sang bunda yang terduduk disofa sambil sesenggukan dan sean yang berada di samping bundanya. Lalu siapa yang terbaring diaana wajah anak yang terbaring disana tidak terlalu jelas karna tertutup masker oksigen.

Dengan langkah lebar kelvin menuju ke tempat adik dan bundanya itu, kelvin berjongkok didepan bundanya lalu menghapus air mata bundanya.

"Bun kenapa menangis hem?" Tanya kelvin hati-hati.

Sedangkan bunda kelvin yang melihat kelvin dihadapannya langsung memeluk erat kelvin menumpahkan rasa sakit didadanya, menumpahkan penyesalan yang hanya bisa dia tangisi tanpa bisa diperbaiki.

Kelvin yang tidak mengerti kenapa bundanya menangis seperti ini hanya bisa diam dan membalas pelukan bundanya.

"Leon" ucapan lirih bundany itu membuat fikiran dan hatinya langsung tertuju pada sosok yang tadi ia liat di ranjang yang tepat dibelakangnya, dengan gerakan cepat kelvin melepas pelukan bundanya lalu menatap sang bunda yang hanya menangis sambil mengangguk karna tau arti tatapan tersebut.

Detak jantung kelvin kali ini tak beraturan, tubuhnya bergetar ketakutan seketika dan entah kenapa air mata itu jatuh ketika sesak masuk keruam rongga rongga dadanya. Kelvin langsung berdiri dan mendekati sosok itu fikirannya kali ini semoga bukan adik bungsunya.

Tetapi doa kelvin kali ini tidak dijabah cepat dengan tuhan karna nyatanya itu memang leon adiknya, kelvin yang melihat adiknya tergolek lemah seperti ini langsung lemas sambil bergeleng tidak percaya.

Sean yang mengetahui abangnya yang akan ambruk pun dengan sigap berdiri mendekati abangnya itu di pegang erat jari abangnya untuk menyalurkan kekuatan agar tidak ambruk sekarang karna sean tau bahwa orang koma masih bisa mendengar aktivitas kita selama kita disampi orang tersebut maka dari itu sean tidak mau leon melihat keadaan abangnya yang sedih dan kacau setelah melihat keadaan leon.

"Bang jangan sedih nanti leon bisa ikut sedih juga" ucap sean.

Kelvin dengan sigap menghapus air matanya lalu sedikit membungkukan badannya dan mendekatkan bibirnya ketelinga leon "Maaf leon" bisik kelvin.

Setelah membisikan kata itu sean menuntun kakaknya duduk disebelah sang bunda hatinya sangat sakit melihat keluarganya seperti ini terutama ayahnya kenapa sangat tidak peduli dengan leon. Sean juga menyesal dengan egoisannya yang menyebabkan adiknya seperti ini.

Hampir satu jam ketiga orang di dalam ruangan itu hanya menangis dan melamun, mereka menyesali sikap mereka yang tidak peduli ke leon. Sampai pintu itu terbuka dengan sedikit berisik pun ketiga orang itu tidak memalingkan mukanya dari tempat leon, sampai suara ketidaksukaan menyeruak membuat atensi mereka beralih.

"Lo ngapain kesini?" Ketus dimas ke sean, dan sean hanya bisa diam seribu bahasa ketika dimas bertanya seperti itu.
"Belum puas melihat leon seperti ini?" Sambung dimas yang masih dengan nada ketusnya.

"Sekarang lo pergi dari sini!!" Usir dimas.

"Tap-"

"Gaada tapi-tapian gua ga suka punya temen yang egois apalagi sama sodaranya sendiri, dan gua nyesel jadi temanmu" potong dimas cepat

Sean sadar sean salah, keegoisannya merusak keluarganya dan pertemenannya dengan dimas. Tanpa sepatah kata akhirnya sean memilih mengalah meninggalkan ruangan leon serta mengajak abang dan bundanya, besok dia akan kesini lagi meminta maaf ke dimas dan leon meskipun harus ditolak dan diusir lagi sean harus bisa mendapatkan maaf dari mereka.

Tbc

Hai maaf pendek aku lg ga fokus karna masih mikirin bubarnya x1 hehe padahal udah coba ikhlas tapi rasanya berat banget.

Jujur aku sakit hati sama keputusan itu 😭😭😭

Maaf ya kalian jadi korban ke badmood'an ku.

Maaf ya kalian jadi korban ke badmood'an ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEON. [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang