Distract

129 27 33
                                    

Eunra tercekat, ia sangat hapal dengan perawakan lelaki yang masuk kedalam van.

Lelaki berbadan lebih mungil di bandingkan Taehyung tengah menepuk bahu yang di penuhi oleh salju, ia memakai pakaian serba hitam dengan celana skinny serta sepatu runcing yang selalu menjadi favoritnya.

Tatapan mereka bertemu.

Eunra berpaling dan memutar kursi roda membelakangi lelaki itu, ia berpura-pura menyibukkan diri dengan memilah pakaian di rak gantung.

Taehyung yang menyadari bahwa lelaki itu yang memanggil dan masuk, langsung menaruh tumpukan baju serta sepatu di pangkuan Eunra.

"Ada yang kau cari lagi?" tanya Taehyung melihat Eunra yang tiba-tiba berbalik dan memilah pakaian-pakaian di anger.

Eunra berkedip berkali-kali, ia berpikir keras agar lelaki ini segera pergi menemui temannya disana.

"A-aku mencari pakaian serupa, untuk berjaga-jaga." Ujar Eunra asal sambil sibuk menggeser anger-anger.

Taehyung mengangguk, memutar tubuhnya hendak mengambil langkah.

Eunra sontak menggapai dan mencengkram erat coat Taehyung dari belakang. "Bisa tolong tutup tirainya? aku tidak enak jika–"

Belum sempat Eunra menyelesaikan kalimat, Taehyung mengangguk memberi isyarat agar Eunra melepas genggamannya pada coat miliknya, lalu menghilang di balik tirai yang di geser sepenuhnya.

Eunra bernapas lega, jantungnya berdetak tak karuan, ini bukan waktu yang tepat untuk menemui lelaki itu dengan kondisinya seperti ini.

Ia menaruh pakaian di pangkuannya ke rak bawah dan berpura-pura mencari baju kembali.

"Sejak kapan kau datang?" tanya Taehyung mendekat ke arah lelaki itu.

Lelaki itu tidak menyahut.

Ia berdiri membeku bak terhipnotis sesuatu, arah matanya terkunci ke bagian pakaian di belakang Taehyung yang seluruhnya sudah tertutup tirai.

Taehyung mengibaskan tangan di depan wajahnya membuat lelaki itu berkedip dan berpura-pura berdehem.

"Kau kenapa?"

Ia menggeleng canggung, menunjuk ke arah bagian pakaian di belakang Taehyung.

Taehyung membalikkan badan. "Keren bukan? itu tempat pakaian untuk kebutuhan syut–"

"Bukan. Gadis di dalam itu, siapa?" potong lelaki itu.

Taehyung menggeleng dan merangkul tubuh lelaki itu berjalan menuju pintu keluar. "Itu tidak siapa-siapa, ia hanya gadis yang akan mengatur pakaianku selama syuting nanti."

Lelaki itu melepas rangkulan Taehyung, ia begitu penasaran.  "Benarkah? aku seperti pernah melihat–"

"Kau tidak pernah melihatnya Jimin, tolonglah, itu bukan gadis yang kau cari selama ini–" ucap Taehyung terputus kepada sahabat yang mendatanginya ini.

Taehyung mendekat ke telinga Jimin. "Ia menggunakan kursi roda." Bisiknya nyaris tidak terdengar oleh siapapun.

Mata Jimin membulat sempurna, ia menatap Taehyung yang mengangguk dan kembali merangkulnya.

WintertideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang