11.

35 7 1
                                    

"Gue mau jujur..."

Zian menatap Melvin heran baru kali ini dia bicara dengan wajah seriusnya.

"Yaelahh ngomong aja kali" Zian menjawab dengan nada jenaka.

Melvin berbalik menatap mata Zian tajam cukup lama ia menatapnya seperti itu Zian yang di tatap merasa risih.

"Lo apa apaan sih" Zian mendorong Melvin menjauh darinya.

"Gue suka sama Keisha tolong dong lo comblangin gue ama dia" Melvin memohon dengan memasang wajah puppy eyesnya.

Zian hanya bergidik ngeri "Sekali lagi lo tunjukin muka sok imut lo itu gue buang lo di kali"

Melvin memperbaiki posisi duduknya "Ye maap tapi tolong yahhh gue suka banget ama Keisha".

Zian beranjak dari tempatnya tapi langsung di tahan oleh Melvin "Mau ke mana lo"

"Gue mau ke Keisha ngasih tau dia kalo lo cintaaaa banget sama dia" Zian menjawab itu dengan nada mengejek.

"Eitt jangan dulu dong nanti aja ntar Keisha malah ilfeel ama gua" Melvin berusaha menahan Zian agar tak memberitahu Keisha.

"Bodo amat" Mereka berdua kejar kejaran seperti bocah yang rebutan mainan

~~~~

Dhita sangat bosan di kelas tidak ada yang menyenangkan semua siswa sibuk dengan kegiatan mereka masing masing ada yang nyanyi gak jelas, ada yang main game online sambil teriak teriak gak jelas. Kedua sahabatnya pun sibuk dengan dunia per kpop an mereka.

Dhita tidak mengerti mau ngelakuin apa, dia menghela napas berat. Seketika dia teringat kalau di tau di sekolahnya ada roftoop yang pemandangan perkotaannya bisa memanjakan mata.

"Gaes gue duluan yah" ucap Dhita pada kedua sahabatnya

"Mau kemana tuh anak main nyelonong" mereka berdua hanya mengindikkan bahu.

Dhita telah sampai ke roftoop ia membuka pintu tua itu dan langsung di sambut oleh semilir angin yang membuat rambutnya berantakan.

Ia menghirup udara segar, cuaca hari ini lumayan mendung. Dhita mengedarkan pandangannya ia menemukan Varo duduk di kursi rewot yang terus memperhatikan dirinya.

Merasa di perhatikan Dhita melangkahkan kakinya ke arah Varo ia duduk di samping Varo.

Varo mengeluarkan batang rokok dan korek dari sakunya Dhita yang menyaksikan itu terkejut dan langsung mengambil dua benda mematikan itu.

"Var lo apa apain sih ngerokok, lo tau kan rokok itu gak baik" Dhita berusaha menasehati Varo ia sangat peduli dengan kesehatan tubuhnya.

Varo tidak bisa melakukan apa apa karena Dhita langsung mengambil dan membuang benda itu jauh.

Sekarang Dhita melihat bekas luka lebam di dahi Varo yang ditutupi oleh rambutnya. Ia berusaha menyentuh dahi Varo tapi ditepis langsung oleh Varo.

"Sebenarnya lo habis ngapain luka luka gini?" Terlihat Dhita sangat khawatir.

Dhita menatap Varo dalam berharap pria itu akan memberikan jawaban setiap pertanyaannya tapi ia hanya diam tak berkutik seolah Dhita tidak ada.

Dhita menghela napas panjang "Oke kalau lo belum siap cerita gue akan nunggu sampai lo siap" ia tersenyum lembut ke arah Varo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cheerful vs cold (CVC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang