Eighth: I Only See You

547 68 9
                                    

Maksa banget update ini, Author lagi gak enak badan:)



Jangan terlalu deket sama dia. Inget kita juga berawal dari perihal kata sahabat.

Setelah membantu Saktika, Rira langsung turun saat mendengar jika ada telefon dan benar itu dari Bima. Bukannya ingin mengabaikan tapi Rira masih tidak menyangka atas perlakuan Bima tadi pagi alhasil Rira memilih berdiam diri diruangan Anjani. Bukan-bukan karna disakitin secara fisik, Bima bukan orang yang temperamen. Tapi,

Flashback on.
(Sialan pertama kali gue bikin cerita flashback)

Rira keluar kelas berjalan beriringan dengan Ria sambil bercanda. Tak lupa sama-sama mengeluarkan suara-suara anehnya.
(Bayangin Ria itu Umji GFriend).

Nah pas pisah, karna Ria udah dijemput sama sopirnya. Biasa anak holkay jadi antar jemput. Rira berjalan menuju kantin sekalian menghubungi Anjani jika ia akan latihan dance maka alhasil jam pulang barengan.

Pas udah dianter pesanannya tbtb Rira ngeliat gak jauh dari kantin fakultasnya Rira ngeliat Mina yang nangis dipelukan Bima. Prioritas Rira? Makan dulu baru berantem.

Baru setengah porsi Rira udah gak napsu duluan grgr ngeliat Bima lagi-lagi meluk Mina yang udah selesai nangis malah senyum nyeremin. Rira bangkit buat bayar pesanannya kemudian menatap Bima dan Mina. Untung disana ada Yuni pas didepan Bima dan Mina.

"Sabi lah manfaatin Dubu." Lirih Rira kemudian menelfon Yuni.

"Assalamualaikum setan?"

"Waalaikumsalam iblis. Lu dimana?"

"Taman."

"Ngapain? Nungguin Lino lu. Ihklasin kek orang udah milik Lia."

"Sialan lo Sarira Rajini. Gue nungguin elo kampret katanya mau bareng latihannya."
Saat Yuni memanggil nama asli Rira, Bima mendongak mengedarkan pandangannya.

Rira berjalan santai menuju Yuni sambil seolah-olah tidak tau jika Bima disana.

"Dubu, gue ijin gak ikut latihan deh ya. Gak enak badan gue." Ucap Rira sambil sok-sokan melas saat sudah didepan Yuni.

"Anaknya Bapak Wajendra Mandala Luhung bisa sakit? Wehh keajaiban dunia coy."

"Sianying, andai Ria belom pulang pasti udah ditraktir makan ni gue." Ucap Rira seakan berkhayal.

"Jangan ngehalu inget. Ria kadang malu punya temen elo." Ucap Yuni.

"Sialan. Seorang Maria Ratu Diningrat gak mungkin malu punya temen kek gue. Dia malah malu punya temen malu-maluin kek elo." Lalu Rira berlari menjauhi Yuni.

"SARIRA RAJINI BINTI WAJENDRA KAMPRET YA LO. KESINI GAK?!

"Gamau wlee, gue mau keruang bunda gue. DAHHH DUBUUU I LOVE YOU SO MUCH GAK ADA DUANYA!" Pamit Rira.

"DAN SATU LAGI JANGAN PERNAH BERANI SELINGKUH DI FAKULTAS PACAR SENDIRI." Teriak Rira.

Yuni sadar kenapa sahabatnya mengatakan demikian. Sebab mati-matian Yuni menahan umpatannya melihat Bima dan Mina yang asyik pelukan didepannya.

"HEH MULUT KAPAN GAK PEDES SIH MONYET." Yuni membalas teriak. Saat itu juga Bima berlari menyusul Rira meninggalkan Mina.

Mati-matian Rira menahan tangisnya tapi gagal lagi-lagi ia menangis. Untuk pertama seumur hidupnya ia menangis karna cinta.

The House of Wajendra FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang