Di sepanjang jalan reina terus bersenandung dengan mood yang sangat ceria sambil menenteng tas berwarna hijau reina berjalan menuju tempat pertama yg dia targetkan agar dia bisa bekerja di sana.
Langkah reina terhenti di depan sebuah toko baju yg menurutnya sangat besar. Tanpa menunggu lama lagi reina pun masuk ke tempat itu dan mendekati seseorang yg reina yakini adalah pegawai di sana. Reina pun bertanya di mana dia harus menemui pemilik toko ini.
"Ah pemilik toko ini sedang tida ada karna dia sangat sibuk dia juga sangat jarang kesini. Memang nya ada apa sehingga kau mencarinya?" Seketika wajah reina yg ceria pun menghilang di gantikan dengan ekspresi sedih saat mengetahui sang pemilik toko malah tida ada di hari dia melamar, padahal kan reina sangat membutuh kan pekerjaan di toko tersebut.
"Emm tidak, hanya saja tadinya aku ingin melamar pekerjaan di sini tapi ternyata pemilik nya tida ada".
"Ohhh kau ingin melamar pekerjaan. Jangan khawatir kau bisa melamar lewat sekertaris pemilik toko ini."
Senyum pun merekah di bibir reina saat mendengar perkataan orang di hadapan nya tersebut. Tidak sia2 ternyata dia terlambat tidur kemarin malam.
Reina pun menemui sekertaris pemilik toko di antar oleh orang tadi.sampai di depan sebuah pintu reina malah merasa gugup takut2 dia tidak mendapatkan pekerjaan di toko tersebut.
Reina pun perlahan mengangkat tangan nya dan mengetuk pintu yang ada di hadapan nya itu. Hingga terdengar seseorang menyuruh nya agar masuk ke dalam ruangan tersebut.
Pintu pun terbuka menampakan seorang laki laki paruh baya yg sedang memegang selembaran kertas di tangan nya. Perlahan reina melangkah kan kakinya agar mendekat.
"Ada yg bisa saya bantu?"tanya sang pria paruh baya tersebut yg reina yakini adalah sekertaris dari sang pemilik toko.
Reina pun mengangguk dan membungkuk walaupun agak telat untuk membungkuk 😅 "saya sedang mencari pekerjaan dan kemarin saya melihat bahwa toko ini sedang membutuhkan karyawan baru".
Pria paruh baya itu tersenyum dan mengamati reina dari atas sampai bawah membuat reina bingung dan aga grogi karna ini pertama kalinya reina melamar pekerjaan.
"Oh baiklah saya memang membutuhkan pekerja baru karna sebagian pekerja di sini telah di pindahkan ke toko yg satunya. Apa kau siap bekerja besok?"
"Benarkah, tt ten tentu saya akan datang bekerja besok" ucap reina gelagapan sangking senang nya.
"Baiklah kalau begitu datang lah jam delapan pagi ah tida sebaiknya kau datang sebelum jam delapan pagi."
"Iya terimakasih"reina pun membungkuk lalu pergi.
******
"Kenapa? Kenapa kau terus menemuiku?" Teriak sang lelaki mengepalkan tanganya berusaha mengendalikan kemarahan nya.
"Taehyung ah kenapa kau seperti ini? Pulanglah sesekali ibumu merindukan mu."ucap pria paruh baya kepada taehyung yg terus saja marah jika dia datang untuk meminta taehyung pulang.
"Kenapa?....kenapa hah, kenapa kau selalu saja datang padahal aku sangat membencimu. Apa kau tau hatiku terasa sakit setiap kali kau datang menemuiku. Berhentilah, cukup aku sudah muak dengan kalian." Marah taehyun tak terkendali lagi. Matanya menatap marah ke arah pria paruh baya itu.
"Aku tau kau membenciku tapi setidanya temuilah ibumu dan juga hyunjin mereka tidak salah apa apa. Dan ayah mohon maaf kan ayah."ucap sang pria yg diyakini adalah ayah dari kim taehyun.
"Ayah kau bilang? Tcihh kau bukan ayahku, ayahku sudah tiada. Ahh buka, bukan ayahku yg harusnya tiada tapi kau. Kau yg seharusnya tiada. Dan anakmu yg menderita bukan aku. "Amarah taehyung semakin memuncak saat mendengar kan sang pria paruh baya itu berkata bahwa dia adalah ayah taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ❤️ Is my Idol
Fanfictionbagai mana jadinya jika seorang gadis merasakan dilema cinta dimana dia harus memilih dari dua bersaudara yg notabenya adalah seorang idol
