Sampai lah reina di toko tempat di mana dia bekerja. saat dia tengah membereskan semua tempat di toko tersebut matanya terkunci di salah satu bingkai foto yang terletak di atas meja di dalam ruangan tersebut. Potret sebuah keluarga yang sangat harmonis dengan seorang anak lelaki yang tersenyum di tengah tengah ibu dan ayah nya, hati reina terusik melihat betapa bahagianya orang orang di luar sana dan reina juga pernah merasakan kebahagiaan itu namun itu dulu kebahagiaan nya telah hilang di ambil oleh sebuah kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya dan adiknya yang sekarang entah berada di mana. Miris memang namun reina harus tetap bertahan demi sang adik yang dia yakini masih hidup dan menunggu reina untuk menjemputnya.
Jadi di sini ceritanya ibu reina dan ayahnya kecelakaan hingga mengakibatkan nyawa mereka tidak terselamatkan namun untung saja reina masih bisa di tolong saat di rumah sakit dan pada saat kecelakaan itu terjadi adik reina pada saat tidak tinggal bersama nya namun dia tinggal bersama bibinya dan reina yang masih kecil belum tau di mana dan bagaimana rupa sang bibi yang mengurus adiknya itu dan saat dia meminta alamat sang bibi ternyata keluarga bibi nya telah pindah membawa adik nya pergi, reina tidak tau kalau bibinya ternyata menginginkan adik nya karna sang bibi tidak bisa memiliki keturunan yang bisa menjadi pewaris nya.
Reina mulai tersadar saat seseorang hendak membuka pintu ruangan yang sedang dia bersihkan tersebut, saat reina melihat ke belakang memastikan siapa orang tersebut ternyata dia adalah salah satu pegawai juga.
"Reina kenapa kau ke ruangan ini?"
"Memang nya kenapa?, Aku hanya bermaksud untuk membersihkan nya dan aku tidak punya niat lain selain itu." Ucap reina
"Emmmm, ku rasa percuma saja kau membereskan tempat ini. Karna pemilik nya juga sangat jarang datang ke sini bahkan dia hampir tidak pernah datang."
"Ah tidak apa jika dia tidak datang tapi setidak nya tempat ini harus selalu di bersih kan agar tidak banyak debu."
"Baik lah terserah kau saja" ucap orang itu lalu kembali keluar meninggalkan reina.
Entah kenapa hari ini sangat melelahkan bagi reina, Pelanggan demi pelanggan datang ke toko sehingga reina pun harus melayani nya, namun begitulah resiko menjadi seorang pelayan kadang kadang reina mendapati pelanggan yang sangat menyebalkan sehingga dia harus menahan kesabaran nya.
"Kenapa hari ini sangat banyak sekali pelanggan yang datang" ucap reina di sela sela pekerjaan nya sambil memijit bagian kakinya yang terlihat membiru karna sepatu nya yang sudah usang.
Dari kejauhan reina melihat dua orang pegawai toko yang sedang berbicara satu sama lain, sebenarnya reina merasa risih saat melihatnya reina tidak habis fikir kenapa mereka malah mengobrol di saat jam kerja seperti ini namun apa boleh buat reina juga tidak mau menegur mereka karna dia tidak mau ada masalah apapun saat bekerja jadi reina hanya membiarkan mereka begitu saja.
"Ku dengar dia akan datang minggu minggu ini" dari jauh samar samar dapat reina dengar pembicaraan mereka bukan nya reina kepo atau apa tapi pembicaraan mereka masuk sendiri dengan mulus nya ke dalam indra pendengaran reina sehingga membuat reina mau tidak mau bisa mendengar nya juga.
"Benarkah? Ah kalau begitu minggu minggu ini aku akan bekerja dengan keras siapa tau dia menotice ku nanti"reina merasa geli saat mendengar perkataan mereka. Memang nya apa siapa yang akan datang sehingga mereka ingin di notice seperti itu. Kalau yang datang lee minho reina juga mau di notice sedangkan ini yang akan datang kan hanya pemilik toko untuk apa mereka ingin di notice.
Pekerjaan reina pun selesai dia bersiap siap untuk pergi ke supermarket melanjutkan pekerjaan nya di sana, namun saat di tengah tengah perjalanan reina terhenti dan teringat akan surat yang taehyung berikan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ❤️ Is my Idol
Fanfictionbagai mana jadinya jika seorang gadis merasakan dilema cinta dimana dia harus memilih dari dua bersaudara yg notabenya adalah seorang idol