Prologue

21.1K 762 18
                                    

"Tuan, saya sudah mendapatkannya," Dante berbalik sambil menyeringai kepada Richard, tangan kanannya yang sedang mengulurkan sebuah kertas berwarna keemasan padanya.

Dante mengambil kertas tersebut seraya mengelus jambang tipis miliknya dengan gerakan pelan dan menggoda.

"Saya mendapatkan tiket itu seharga.." Ucapan Richard terputus saat Dante dengan tegas mengangkat tangannya pertanda perintah untuk berhenti bicara.

"Kau tahu, bukan? Aku tidak pernah mempermasalahkan berapa pun uang yang ku keluarkan demi melihat gadisku." Richard menangguk dan pamit undur diri setelah majikannya memberi kibasan tangan padanya. Perintah untuk segera menyingkir.

Dante kembali berjalan memasuki kamarnya dengan suara ketukan sepatu yang menggema di lorong yang sepi. Suara pintu berderit sebagai pertanda bahwa lelaki itu telah tiba di tempat tujuannya.

Ia melangkah menuju sofa hitam seraya melepas dasi dan jasnya. Tangan kekar kecoklatan dengan urat yang bertimbulan itu dengan perlahan membuka satu persatu kancing kemeja yang dikenakannya dan melemparnya sembarangan. Hingga tampaklah badan kekar dan berotot miliknya yang menjadi candu bagi para perempuan di seluruh dunia. Termasuk juga gadis-gadis muda dan janda tua.

Ia meletakkan tiket yang di dapatkannya ke atas meja yang telah penuh oleh kertas-kertas bergambar. penuh oleh potret diri seorang Alicia Baby Anderson dengan berbagai pose dan ekspresi. Tangan kanannya terulur mengambil salah satu gambar sang pujaan hati yang sedang tersenyum lebar ke arah kamera dengan jari yang membentuk love sign ala-ala artis korea. Dante mendekatkan kertas itu ke arahnya hingga menyentuh bibirnya sambil bergumam, "kenapa kau bisa begitu cantik?"

Setelah menikmati rutinitas singkat dengan memuja cinta-nya melalui foto Alicia yang terus bertambah setiap harinya. Dante memutuskan untuk membersihkan diri yang telah di penuhi oleh keringat lelah dan gairah. Ia berjalan menuju kamar mandi mewahnya dan berdiri di bawah shower yang memancurkan air dingin yang dapat membuat siapa saja merasa membeku jika melakukannya di malam hari. Seperti yang sedang lelaki itu lakukan saat ini.

Dante sama sekali tidak merasa kedinginan dengan air yang membasahi seluruh tubuhnya. Ia malah merasa panas dan... bergairah.
Tangannya terulur menyentuh bagian kejantanannya yang sudah menegang sejak ia menciumi foto Alicia. Bergerak maju-mundur, mengelus, dan meremas bagian inti miliknya sendiri sambil menggumamkan nama seorang gadis yang tidak pernah gagal membuatnya tergoda.

"Baby.." Desahnya kasar. Matanya memejam nikmat dengan gerakan tangan yang semakin cepat.

"Alicia Baby.. Ah.." Seperti biasa. Desahan nama gadis itu disaat mengeluarkan cairan gairah dari miliknya adalah kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkannya setiap kali melakukan pemuasan nafsu. Baik dengan tangannya sendiri, maupun tubuh wanita lain.

Tidak cukup sekali. Dante mengeluarkannya berkali-kali di kamar mandi. Di waktu malam yang sepi dan dingin. Dengan bayangan Alicia yang telanjang di dalam dekapannya.

Take That Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang