' London bridge falling downFalling down
Falling down
London bridge falling down
My fair lady~ '
Lagu dengan nada sumbang bergema memenuhi ruangan dengan 8 gadis yang berdiri tegang mencoba mencari tahu sumber suara.
"Kekekeke... Permainan yang sebenarnya baru akan di mulai, bersiaplah teman teman"
"Keluar kau pengecut !!" Hardik chaeyeon penuh emosi memaki seseorang yang tak tahu dimana keberadaannya. Sakura sigap menggenggam pergelangan tangan chaeyeon, menenangkan gadis itu. Amarah disaat seperti ini sungguh bukan hal baik.
"Hahaha.. cukup konyol melihat kalian ketakutan seperti sekarang. Kalian tak pernah sadar bagaimana kalian merebut milikku. Membuatku berjalan dalam ruang gelap, mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku.."
"ke mana Yujin dan Yena, kenapa belum datang juga ?" sang tertua disini cemas luar biasa. Walau kedua member yang di maksud selalu tak patuh pada perintahnya bukan berarti ia akan dengan senang hati meninggalkan mereka dalam bahaya seperti sekarang.
"kak eunbi, tenang, badan Yujin itu sangat besar, dia pasti akan selamat" yang termuda –wonyoung- menggenggam erat pergelangan tangan eunbi.
"bagaimana jika pelakunya lebih dari satu ?" kesimpulan sepihak yang terlontar dari bibir eunbi menggambarkan seberapa khawatir gadis itu.
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki dari kejauhan terdengar berjalan mendekat kearah mereka. Beribu kemungkinan terssun di kepala masing masing. Tapi yang utama adalah 'apakah itu si pelaku?'.
Genggaman pada masing-masing tangan mengerat. Seakan begitulah cara mereka mempertahankan diri. Chaewon mengambil gagang sapu disebelahnya,sedang hyewon mengambil serokan sampah. Intinya apapun yang ada didekat mereka yang bisa digunakan sebagai senjata.
Perlahan knop pintu terbuka. Insting bertahan hidup mereka langsung aktif siap siaga.
Ceklek
"teman teman~"
Itu suara Yujin. Yujin datang dengan Yena mengekor di belakangnya. Para gadis menghela nafas. Pikiran buruk mereka tidak tepat, syukurlah.
"sepertinya semuanya sudah lengkap" lagi lagi suara itu datang memecah keheningan.
'PSSHHH~'
"uhuuk uhuuuk,semuanya tetap berpegangan tangan"
"aku tak kuat lagi kak"
"sialan !"
Gumpalan asap hijau yang entah datang darimana memenuhi ruangan. Menambah panik suasana. Para gadis saling berpegangan pada orang didekatnya. Asap hijau mencurigakan bukan sebatas asap yang mengaburkan mata saja. Ada bau asing yang merangsak masuk indra penciuman. Yang makin lama dihirup menghilangkan kesadaran mereka perlahan. Seseorang disana sedari tadi tersenyum puas.
"ugh~" Lenguh Hyewon. Gadis itu yang pertama kali tersadar. Epalanya masih pening dan pandangannya masih memburam. Hyewon melihat sekelilingnya, semua temannya terkapar. Hyewon beringsut mengecek denyut nadi eunbi disampingnya. Masih berdetak. Hyewon menghela nafas lega, ia segera menepuk pipi sang leader membangunkannya.
"hyewon..."
"kak tolong bangunkan yang lain juga"
Eunbi mengangguk. Mengabaikan rasa pusing yang mendera seluruh kepalanya, ia beringsut menyadarkan semua temannya.
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. 7.. 8..
Dimana satunya. Dimana wonyoung ? panik. Eunbi kembali menghitung ulang dan benar saja wonyoung menghilang.
"WONYOUNG ?! DIMANA WONYOUNG ?!"
Eunbi berteriak menggila. Tidak lagi kumohon~
Eunbi jatuh terduduk. Lututnya lemas dan dadanya terasa sangat sesak. Ia merasa gagal menjadi pemimpin. Ketidak becusannyamengakibatkan para membernya meregang nyawa. Apakah mereka akan mati satu persatu ?
"cukup kumohon jangan lagi, bunuh saja aku dan lepaskan mereka" eunbi bersujud memohon. Entah pada siapa, dan entah apakah seseorang itu melihat permohonan keputusasa'an nya.
"kak Eunbi, jangan seperti ini berdiri" hyewon membantu eunbi berdiri. Hatinya ikut mencelos melihat keadaan leader mereka. Siapapun pasti tahu bahwa eunbi akan menyalahkan dirinya sendiri seumur hidup atas kejadian ini.
"tolong jujur lah, mengaku lah kang hyewon"
Terkesiap. Semuanya mengalihkan pandangan pada Yujin yang baru saja bersuara. Gadis jangkung itu langsung menarik kerah seragam Hyewon dan mendorongnya hingga menghantam deretan rak besi.
"jangan bersikap polos seakan kau tak tahu apa-apa !!" nada bicara Yujin naik. Selama ini ia tak pernah semarah ini pada hyewon, bagaimana pun hyewon sudah seperti kakak kandungnya.
"Yujin tenang dulu.." Minju menarik tangan Yujin berusaha menjauhkannya dari Hyewon. "apa maksudmu ? kenapa menuduh hyewon begitu?"
"bedebah ini, aku melihatnya tersadar lebih dulu. Dia berjalan memutari ruangan entah apa yang dia perbuat. KAU MEMASANG PERANGKAP LAGI KAN ?!"
"aku memeriksa apakah ada hal yang mencurigakan. Kenapa kau menuduh ku ?!"
"jika saja penjahat mau mengakui dosanya, penjara sudah penuh. Kau kira aku bodoh dasar brengsek!"
"YUJIN DIAM !"
"Apa ? kenapa membelanya kak ? atau karena dia lebih istimewah daripada aku ?"
PLAAAK
"ini bukan waktu yang tepat untuk membahas hal seperti itu Yujin" emosi minju meluap. Cukup sudah ia meladeni sifat kekanakan Yujin yang tak tahu tempat.
Mata Yujin berair. Pipinya terasa panas bekas tamparan Minju. Dengan emosi yang masih bergejolak yujin meninggalkan ruangan.
"Yujin bodoh..."
"aku akan mengejarnya" tawar chaewon yang walau di tolak tetap akan mengejar Yujin.
Hyewon merapihkan kembali kerah kemejanya. Ada yang salah. Saat ia berkeliling tadi ia melihat sesuatu yang janggal di pojok ruangan. Sebuah kabel yang sepertinya bukan kabel lampu. Kepalanya masih pusing untuk sekedar mengeceknya.
Satu hal yang pasti harus dilakukan adalah mencari wonyoung.
"sudah bangun semua ? sepertinya kalian butuh petunjuk yah, karena aku baik hati akan ku berikan petunjuk. Sebuah kertas putih ku tinggalkan disana, carilah jika senggang. Heheheheh"
"Sial ! ayo.." chaeyeon yang lebih dulu melangkah dan yang lainnya mengikuti. Mencari di pojokan, disemua tempat yang cocok untuk menyembunyikan kertas.
Bagaimana bisa mereka menemukan selembar kertas kecil di ruangan luas seperti ini.
"aku menemukannya !" pekik sakura. Tangannya melambai-lambaikan lembaran kertas putih kecil. Para gadis langsung mendekat.
Chaeyeon mengambil kertas itu. Dilihatnya sebuah angka yang bahkan ia tak tahu maksudnya bagaimana.
1010000
1001111
1001111
1001100
To be continued
.
Wrong number
.
.
.
Jientenn25Aduh apalagi itu nomer nomer gak jelas
Bikin makin pusing
Bodo ah
![](https://img.wattpad.com/cover/192198953-288-k43509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOROS | IZONE [Creepy Book]
HorrorHari-hari mereka yang menyenangkan kini berubah menjadi teror yang mengerikan saat sebuah telefon misterius menghubungi mereka. Seseorang yang berucap membalaskan dendam dan menghukum seseorang yang bersalah. Moros dalam metologi Yunani adalah Dewa...