Chapter VII

558 76 36
                                    


"ugh.."

Chaewon perlahan membuka mata. Sedikit menajamkan penglihatannya yang masih kabur. Belakang kepalanya terasa sangat sakit. Dan bukan itu saja kaki dan tangannya juga sangat kaku. Dan setelah kesadaran nya pulih sempurna ia mendapati dirinya terikat pada rantai yang menggantung dan menyandar pada papan kayu dibelakangnya.

Mata chaewon menelusuri ruangan. Dan dapat ia simpulkan ia berada di gudang. Chaewon melirik kesamping, menemukan sosok gadis lain dengan keadaan yang sama dengannya namun lebih parah. Kepala gadis itu berdarah, dan bukan darah yang sedikit.

"Astaga ! Yujin ! Hey.. sadar lah.."












"Damn it !" Umpat yena

"Yena !" Sakura mengingatkan kembali.

"Arhhh bisa gila aku !!" Yena menjambak rambutnya frustasi. Setelah melihat satu persatu teman mereka meninggal. Kini mereka harus ikut dalam menentukan kematian seseorang ?

"Kak.. aku takut~" lirih Minju. Badannya bergetar ketika tahu bahwa dirinya adalah penentu hidup dan mati seseorang.

"Aku tak mau membunuh siapapun.."

"Ssstt.. tenang minju, tidak ada yang mati okay, kita akan selamatkan mereka" hibur hyewon.

"Guys, mungkin kita harus mencari mereka secepat mungkin" usul chaeyeon. "Kita sebaiknya berpencar, aku yakin bisa menyelamatkan mereka berdua dan keluar dari sini dengan selamat" lanjutnya lagi.

Eunbi menatap khawatir. Firasatnya buruk akan ini. Saat mereka bersama saja tetap bahaya, apalagi jika mereka terpisah.

Hyewon menggenggam tangan eunbi. Menyalurkan rasa aman dan secara tak langsung menenangkannya "aku rasa ide chaeyeon adalah yang terbaik untuk saat ini kak."

"Okay.. jadi kita tentukan kelompoknya. Chaeyeon dan sakura pergi ke lantai 3 , kak Eunbi dan kwangbae ke lantai 2, dan terakhir aku dan minju akan menyusuri lantai satu" usul Yena dan langsung di anggukan oleh semua member.

"Apapun yang terjadi guys, jangan tinggalkan teman kalian" ini perintah mutlak dari eunbi.

Mau tak mau akhirnya mereka berpisah. Harus ada yang mengambil resiko agar nyawa orang lain selamat.

"Minju ayoo!" Suara Yena yang memimpin didepan. Minju sendiri masih tertinggal dibelakang, entah karena kelelahan atau syok atas apa yang terjadi.

"Sebentar kak.." mengambil posisi jongkok dan mengatur nafas. Bisa saja ia akhirnya mati, walau tak terbunuh oleh penjahat tapi bisa karena sesak nafas.

Begitu akan melanjutkan perjalanan, minju seperti nya sadar akan sesuatu. Saku di sweaternya terasa berat.

'sreet'

Minju mengambil benda itu. Sesuatu yang belum pernah minju lihat sebelumnya. Ia melihat sebuah kertas yang tergantung pada benda itu.

"Kunci gudang ? Kenapa ada disini ?"



















"Kak Eunbi "

" Ada apa Kwangbae ? Menemukan sesuatu ?" Tanya eunbi. Mereka berada pada toilet di lantai dua.

"Aku tak tahu apa hanya aku yang merasakannya saja.. penjahat itu, aku rasa itu salah satu dari kita"

Perkataan hyewon sukses membuat eunbi menghentikan pergerakannya. Eunbi menatap hyewon penuh tanya.

"Maksudmu ? Kau tak percaya pada temanmu sendiri ?"

Hyewon menggigit bibirnya. Antara ragu dan sedikit waspada. Karena ia tak boleh percaya pada siapapun termasuk eunbi. Seseorang yang selalu melindungi member lainnya.

MOROS | IZONE [Creepy Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang